Suku Anak Dalam diberi 114 Hektare lahan karet di Batanghari
Merdeka.com - Suku Anak Dalam penghuni kawasan Hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas mendapatkan lahan seluas 114 hektare kebun karet dari PT Wahana Perintis di Kecamatan Bathin XXIV Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.
"Pemberian lahan seluas 114 hektar tersebut berdasarkan hasil kesepakatan melalui rapat bersama yang digelar Pemerintah Pusat, provinsi, kabupaten, perusahaan, dan pihak terkait," kata Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Kementerian Kehutanan, Bambang Hendroyono, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/3).
Dalam rapat itu juga dihadiri langsung Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Kementerian Kehutanan, Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kemensos, Mansyur, Bupati Batanghari, Sinwan, Manajemen PT Wahana Perintis, Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, BPN serta SKPD terkait.
Rapat pertemuan tersebut telah menghasilkan kesepakatan pemberian lahan seluas 114 hektare kepada warga SAD yang menghuni TNBD, di mana lahan tersebut berada dalam izin HTI milik PT Wahana Perintis yang telah berisi tanaman karet dengan usia tiga tahun.
"Kesimpulannya hari ini sepakat pemberian program melalui pola kemitraan di mana pihak swasta, pemerintah, dan masyarakat sama-sama mendukung kelangsungan hidup suku anak dalam," kata Bambang Hendroyono.
PT Wahana Perintis telah bersedia menyerahkan kebun karet seluas 114 hektare untuk dikelola SAD dan terhadap kebun karet tersebut suku anak dalam memiliki hak kelola usaha dan kelola area.
Pemerintah sendiri memberikan jaminan kepada perusahaan untuk menambah arealnya.
"Kebun karet itu akan dikelola oleh SAD dengan difasilitasi pemerintah dan hasilnya nanti akan dijual ke PT Wahana Perintis," kata Bambang lagi.
Pemerintah juga turut menjanjikan untuk memberikan pelatihan dan pendidikan kepada SAD agar mereka bisa membangun hutan atau tanaman karet dan dia juga memastikan perjanjian kerjasama akan segera ditindak lanjuti.
Sementara itu pihak pemerintah juga belum bisa memastikan persentase kemitraan karena masalah itu masih akan dibicarakan lebih lanjut, termasuk verifikasi dan identifikasi suku anak dalam.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kemensos RI, Mansyur mengingatkan pemerintah untuk masuk ke warga suku anak dalam dan pemda Batanghari dan Provinsi Jambi harus mendata warga SAD guna mendapatkan program dari pusat.
Untuk mendapatkan program dari pemerintah pusat harus ada data. Contohnya, program raskin dan program Indonesia pintar dan pemerintah daerah harus memiliki data untuk menjemput program tersebut ke daerah.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaKata-kata Buat Anak Laki-laki, Penuh Nasehat Bijak dan Inspirasi Kehidupan
Merdeka.com merangkum tentang kata-kata buat anak laki-laki yang penuh nasehat bijak dan inspirasi kehidupan.
Baca SelengkapnyaSengketa Lahan Berujung Maut, Bapak dan Dua Anak di OKU Tega Bunuh Wanita Tua
Seorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertama Kali Memilih, Sekelompok Anak Muda dan Santri di Yogya Putuskan Dukung AMIN
Mereka baru pertama kali akan menggunakan hak pilih dan hak suaranya di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPelaku Pemerkosaan Libatkan Anak Pejabat di Gowa Bertambah Satu, Ini Perannya
Satu pelaku pemerkosaan terhadap seorang wanita di Danau Mawang diamankan berinisial AR.
Baca SelengkapnyaPenyebab Anak Terlambat Bicara, Kenali Ciri-Cirinya
Keterlambatan bicara pada anak dapat dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua.
Baca Selengkapnya3 Sosok Ibu Bisa jadi Panutan, Besarkan dan Didik Anak Laki-laki Kakak Adik Hingga jadi Jenderal TNI Polri
Di balik kesuksesan para Jenderal TNI Polri ini tentu ada peran sang ibu yang begitu penting.
Baca SelengkapnyaPantun Lucu Anak SD, Sederhana tapi Menghibur
Pantun lucu dapat dikenalkan anak-anak untuk melestarikan budaya.
Baca SelengkapnyaEnam Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang Masih Berkeliaran, Ingatkan Keluarga Tak Bantu Pelarian
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan delapan tahanan sudah ditangkap dalam tiga hari pengejaran
Baca SelengkapnyaVIDEO: Gara-Gara Jalan Dikeramik, Banyak Pemotor 'Ngepot' di Medan
Persimpangan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, mendapat sorotan publik. Penggunaan material keramik membuat pemotor banyak terpeleset.
Baca Selengkapnya