Sukses evakuasi AirAsia QZ8501, Basarnas ngeluh kekurangan SDM
Merdeka.com - Peristiwa evakuasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Pangkalanbun menjadi gebrakan luar biasa bagi Basarnas. Dalam HUT-nya yang ke 43, Basarnas mengungkapkan rasa bangganya setelah berhasil memproses musibah AirAsia.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya Frans Henry Bambang Soelistyo mengungkapkan, dalam proses besar tersebut bukanlah tanpa masalah penting.
"Masalah penting pertama ada pada SDM, karena SDM penting untuk kerjasama dengan profesional. Kedua, alat dan peralatan yang kami gunakan, karena jelas ada alat yang perlahan perlu Basarnas lengkapi. Ketiga, sistem dan metode operasi SAR, kita sepakat ke depannya pasti kita benahi lebih baik lagi," kata Bambang Soelistyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat Badan SAR Nasional, Jakarta, Sabtu (28/2).
Dia juga meminta doa restu dan dukungan pihak terkait untuk segala tugas Basarnas ke depan. Pihaknya berkomitmen untuk semakin solid melayani masyarakat.
"Kami berharap ke depannya semua pihak yang bekerja sama bisa semakin solid, dan dari peristiwa QZ8501 yang menjadi peristiwa paling lengkap, kami ingin itu terus bisa menjadi langkah baik untuk seterusnya," ujar Bambang Soelistyo.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jatuhnya Air Asia QZ8501 di Selat Karimata 28 Desember 2014, Berikut Kronologinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat
Alasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaSuara ‘Ding’ di Pesawat Ternyata Banyak Artinya, Begini Penjelasannya
Mengutip blog Qantas Airways mengulas bunyi dan frekuensi dentingan 'ding' bergantung pada urgensi situasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur di 36 Ribu Kaki, Pesawat Sempat Keluar Jalur Penerbangan
Akibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaAgar Insiden Batik Air Tidak Terulang, Ini Solusi Mencegah Pilot Bablas Ketiduran Saat Terbang
Di pesawat Boeing 777 ada sebuah sistem yang dinamakan Pilot Response Challenge atau Crew Alertness Monitor
Baca SelengkapnyaVIDEO: Petugas Basarnas Berjibaku Lakukan Evakuasi Tabrakan Kereta Api di Cicalengka
Tim Rescue Basarnas Bandung tengah melaksanakan evakuasi menggunakan alat ekstraksi untuk membantu korban kecelakaan Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca SelengkapnyaTinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga
Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Lengkap KNKT soal Pilot dan Copilot Batik Air Tidur saat Terbangkan Pesawat, Sempat Mengelak Alat Komunikasi Rusak
Keduanya mengoperasikan pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan ID6723 dari Kendari ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaBanyak Gunung Erupsi Ancam Ganggu Lalu Lintas Penerbangan Saat Nataru, Ini Langkah Airnav
AirNav secara aktif menerbitkan ASHTAM untuk menjaga keselamatan penerbangan.
Baca Selengkapnya