Suka mengejek napi terpidana mati, Ujang ditusuk teman satu lapas
Merdeka.com - Napi kasus pembunuhan, Ujang Supriyatna (33) ditusuk oleh teman satu lapas di LP Kelas I Batu Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu (1/8), sekitar pukul 07.45 WIB.
Insiden tersebut terjadi saat korban yang baru mengikuti apel pagi sedang duduk-duduk di depan kamar 4 Blok C bersama terpidana kasus pembunuhan, John Refra alias John Kei.
Tiba-tiba salah seorang terpidana mati kasus pembunuhan asal Nias, Yafonaso Laia (45) lari dari dalam kamar 2 Blok C, dan menghampiri Ujang dan langsung menusuk korban pada dada sebelah kiri sebanyak dua kali menggunakan gunting yang dibawanya.
Korban yang merupakan warga Dusun Cikananga RT 04 RW 01, Desa Selamanik, Kecamatan Cipaku, Kabupaten, Ciamis, Jawa Barat itu bersimbah darah. Dia pun berupaya menyelamatkan diri hingga akhirnya ditolong salah seorang petugas Lapas Batu yang sedang berjaga.
Oleh karena Ujang mengalami luka parah pada dada dan tangan, petugas Lapas Batu pun segera membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap agar mendapatkan perawatan secara intensif.
Saat dihubungi dari Cilacap, Kepala Lapas Kelas I Batu Marasidin Siregar mengaku sedang berada di Makassar sehingga tidak mengetahui secara jelas insiden penusukkan tersebut.
Sementara itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Jawa Tengah Yuspahruddin mengaku telah menerima laporan terkait insiden penusukkan yang terjadi di Lapas Kelas I Batu Pulau Nusakambangan.
"Berdasarkan laporan yang kami terima, aksi penusukkan tersebut berawal dari candaan yang selalu dikatakan korban kepada pelaku yang merupakan terpidana mati karena istrinya juga menjadi terpidana mati di Medan. Oleh karena setiap hari digodain, dia (Yafonaso Laia, red.) marah hingga akhirnya menusuk korban," katanya, Senin (3/8), seperti dilansir Antara.
Menurut dia, saat ini pelaku penusukkan telah ditempatkan di ruang isolasi dan sudah berdamai dengan korban.
Kendati demikian, dia mengaku tidak mengetahui secara pasti jenis senjata tajam yang digunakan pelaku untuk menusuk korban.
"Yang namanya orang berkelahi di dalam (lapas, red.) bisa pakai apa saja dan perkelahian itu biasa terjadi di lapas manapun karena kami tidak mungkin terus-menerus mengawasi mereka selama 24 jam," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Polisi Agus Sulistianto mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus penusukkan tersebut.
"Masih dalam penyelidikan," katanya singkat.
Berdasarkan catatan Antara, kasus penusukkan di Lapas Kelas I Batu merupakan insiden kedua yang terjadi di Pulau Nusakambangan.
Sebelumnya pada 10 Juni 2015 telah terjadi insiden penusukkan di Lapas Kelas II A Narkotika, Nusakambangan, yang dilakukan oleh seorang terpidana kasus pembunuhan atas nama Ilyas alias Daeng (51), warga asal Jenetalase RT 03 RW 03 Desa Jambe, Kecamatan Batang, Kabupaten Janeponto, Sulawesi Selatan, terhadap seorang terpidana kasus narkoba atas nama Slamet Tri Gonggo (40), warga Kampung Paten Gunung Nomor 782, RT 02 RW 09 Kelurahan Rejowinangun Selatan, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Jateng.
Insiden penusukkan tersebut dilakukan Daeng karena korban dicurigai hendak meracuni pelaku.
Korban yang sempat dirawat di RSUD Cilacap selama empat hari karena mengalami luka parah akhirnya meninggal dunia.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaSaat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaKedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.
Baca Selengkapnya