Suhu politik Banten memanas, 500 polisi siaga di kantor Atut

Merdeka.com - Penangkapan Tubagus Chaeri Wardana dan status cegah yang disandang Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah membuat suhu politik di Banten memanas. Aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dan warga membuat aparat kepolisian terus menyiagakan anggotanya.

Salah satu lokasi yang paling dijaga ketat adalah Kantor Gubernur Banten atau lebih sering disebut Pendopo Gubernur yang berlokasi di Jalan KH Sam'un, Serang, Banten. Aksi demonstrasi selalu menyasar tempat ini.

Pantauan merdeka.com, Rabu (9/10), penjagaan bangunan yang dulunya merupakan kantor Residen Banten itu cukup ketat. Posisi bangunan itu berada di pusat kota, tidak jauh dari Alun-alun Kota Serang dan bersebelahan dengan Kantor Bupati Serang.

Sekitar 100 meter menuju Pendopo Gubernur, kawat berduri sudah dipasang untuk mencegah massa mendekat. Di halaman kantor, terdapat dua unit water canon yang siap menghalau massa. Jumlah personel yang diturunkan pun terbilang banyak.

Salah seorang polisi yang enggan diungkapkan namanya menyatakan, ada 500 anggota polisi yang dikerahkan mengawal aksi hari ini. Mereka sudah siaga sejak pukul 07.00 WIB.

"Tadi apel siaga pukul 06.00 WIB, terus langsung jaga di sini," kata polisi tersebut.

Dia mengatakan, polisi yang dikerahkan merupakan anggota gabungan dari Polda Banten, Polres Serang, dan Polsek. "Ada 500 yang di-BKO di bawah Polres Serang," ujar polisi tersebut.

Banyaknya jumlah polisi yang siaga itu karena kabarnya demonstran yang akan berdemo berjumlah 5.000 orang. Namun nyatanya, saat aksi berlangsung cuma sekitar 200-an orang yang hadir. Aksi mereka pun terbilang damai, orasi kemudian istigasah di jalan raya.

Menurut polisi tersebut, status siaga terhadap aksi demonstrasi sudah berlangsung sejak adik Gubernur Atut ditangkap. "Tiap pagi kita jaga di kantor gubernur, sore baru pulang. Semua anggota diminta siaga," ujarnya.