Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sudah dapat Rp 50 miliar dari Pemprov, Bawaslu Banten minta tambah

Sudah dapat Rp 50 miliar dari Pemprov, Bawaslu Banten minta tambah Ilustrasi Pilkada Serentak. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Meski telah mendapat alokasi bantuan anggaran sebesar Rp 50 miliar dari Pemerintah Provinsi Banten, tetapi Badan Pengawas Pemilu Banten masih membutuhkan tambahan duit. Uang itu buat membiayai beberapa kegiatan dan membayar honor pengawas pemilu.

Ketua Bawaslu Banten, Pramono U. Tantowi mengatakan, tambahan dana ditujukan buat honorarium pengawas pemilu tingkat kabupaten/kota sampai tingkat PPL (petugas pengawas lapangan), kesekretariatan, dan kegiatan peningkatan kapasitas, pelatihan bintek, serta lainnya.

"Ada juga untuk sosialisasi rakor pengawalan tahapan pilkada dan anggaran penanganan pelanggaran," kata Pramono kepada wartawan, Jumat (29/4).

Menurut Pramono, alokasi paling besar yakni buat honorarium di tingkat bawah, seperti honor PPL selama enam bulan masa kerja, dan petugas TPS. Di Banten ada 1.551 desa/kelurahan yang jadi wilayah kerja PPL.

"Belum lagi pengawas TPS. Nanti akan ada 16.500 TPS se-Banten. Total honorarium dan operasional petugas TPS itu satu juta rupiah. Kalau dikalikan jumlah TPS, maka kebutuhannya mencapai Rp 16,5 miliar," ujar Pramono.

Pramono mengatakan, maka dari itu Bawaslu Banten butuh tambahan anggaran, dan akan kembali mengusulkan pada anggaran perubahan 2016 mendatang.

"Tapi, kita belum tahu apakah kita akan diberi tambahan anggaran atau tidak. Yang jelas, kita usulkan lagi nanti di anggaran perubahan 2016," tutup Pramono.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemprov DKI Terima 149 Aduan Terkait THR, Paling Banyak dari Perusahaan di Jakarta Selatan

Pemprov DKI Terima 149 Aduan Terkait THR, Paling Banyak dari Perusahaan di Jakarta Selatan

Pemprov DKI Jakarta menerima 149 aduan terkait pembayaran THR di perusahaan swasta.

Baca Selengkapnya
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya

Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya

Pelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Hormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu

Hormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu

Bapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Tahun Depan, Pemerintah Bagi-Bagi Beras Lagi ke 22 Juta Keluarga Miskin

Tahun Depan, Pemerintah Bagi-Bagi Beras Lagi ke 22 Juta Keluarga Miskin

Sejak Maret-Desember 2023, Bulog sudah mendistribusikan 1,4 juta ton bantuan pangan beras kepada keluarga miskin.

Baca Selengkapnya
Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari

Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari

Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya

Baca Selengkapnya