Merdeka.com - Selama musim mudik Lebaran, calo tiket kerap mengusik para pemudik yang ingin pulang kampung. Keberadaan mereka tampak seperti benalu di beberapa tempat, khususnya di terminal.

Seperti di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Masih banyak calo tiket yang coba menawarkan 'kemudahan' kepada para penumpang, tentunya dengan harga tiket lebih tinggi.

Menanggapi hal itu, Komandan Regu 1 Terminal Kampung Rambutan, Sugiyono mengaku, pihaknya selalu mengimbau kepada penumpang agar tidak diperdaya para calo. Namun, menurutnya, banyak pula para penumpang yang tak acuh dengan peringatan tersebut.

"Sementara ini masalah itu kita selalu mengimbau melalui toa, 'jangan melalui calo'. Bahkan setiap setengah jam sekali dikumandangkan. Tapi kadang-kadang penumpang ada saja yang tidak peduli," kata Sugiyono kepada merdeka.com, Sabtu (2/8).

Sugiyono menceritakan, para petugas Dinas Perhubungan (Dishub) di Terminal Kampung Rambutan, selain mengimbau melalui toa, pihaknya juga menegur secara langsung. Namun, dirinya akui kecewa dengan ulah para penumpang.

"Tapi kadang-kadang, saya sudah pakai pakaian dinas mengimbau nggak ke penumpang nggak ada yang nyautin. Tapi kalau sudah bermasalah baru bilang ke saya. Ya kami tetap, selama ini yang bermasalah kita selesaikan juga," ujarnya.

Kendati demikian, kata Sugiyono, guna memperkecil ruang gerak para calo tiket, pihaknya juga bekerja sama dengan polisi setempat. Maka itu, pihaknya kembali mengimbau agar melaporkan segala kendala yang terjadi di dalam terminal.

"Kalau ada masalah langsung lapor. Kita juga kerja sama dengan pos polisi di sini," terangnya.

Sebelumnya, Yana, pemudik asal Subang, Jawa Barat, pada Lebaran tahun lalu, dirinya pernah terkena tipu daya calo tiket di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

"Jadi waktu itu saya mau ke Subang, ya buru-buru juga, masuk ke terminal Kampung Rambutan. Terus calo langsung dibawa barang saya, terus bayar di dalam bus," kata Yana kepada merdeka.com, di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Sabtu (2/8).

Setelah itu, lanjut Yana, harga yang sudah dijanjikan antara dirinya dan calo seketika berubah di atas bus. Dia malah harus menambah bayaran untuk bus tersebut.

"Pas sudah di atas bus, kok diminta tambah bayaran. Ya saya akhirnya bayar lagi," ucapnya.