Strategi Defensif dan Ofensif Pemerintah Menuju Endemi Covid-19
Merdeka.com - Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Alexander K Ginting, mengatakan situasi Covid-19 di Indonesia terus membaik. Hal ini ditandai dengan jumlah provinsi yang masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 tersisa 1.
Sementara 33 provinsi lain di Indonesia sudah turun ke PPKM level 2 dan 1. Meski level PPKM sudah menurun, Indonesia masih menyandang status pandemi Covid-19.
Menurut Alex, pemerintah masih berupaya mengendalikan pandemi sehingga menjadi endemi Covid-19. Ada dua gerakan yang dilakukan untuk menjadi endemi Covid-19, yaitu gerakan defensif dan ofensif.
"Jadi gerakan defensif itu adalah menurunkan laju penularan dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencucui tangan) yang patuh dan coverage vaksinasi yang tinggi," jelasnya dalam diskusi virtual, Selasa (19/10).
Alex menyebut ada lima indikator pada gerakan defensif. Pertama, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harus di bawah 20 per 100.000 penduduk. Kedua, jumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit harus di bawah 5 orang per 100.000 penduduk setiap minggu.
Ketiga, kasus kematian harus di bawah 1 per 100.000 penduduk setiap minggu. Keempat, vaksinasi Covid-19 dosis pertama untuk umum minimal 70 persen dan vaksinasi lansia minimal 60 persen. Kelima, kepatuhan protokol kesehatan 3M harus di atas 50 persen.
Sementara strategi ofensif adalah menekan Covid-19 dengan kepatuhan 3T (testing, tracing, treatment) yang tinggi. Indikator pada strategi ini ialah positivity rate Covid-19 harus di bawah 5 persen sesuai standar Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
Kemudian, kontak erat minimal 15 setiap 1 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19 harus terkontrol.
"Dengan melakukan gerakan defensif dan ofensif ini, kita berharap transmisi komunitas di tingkat 1 dan kapasitas respons memadai di level 1 ini akan bisa kita pertahankan," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaEmpat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaContoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana
Merdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnya