Merdeka.com - Aksi 'demonstrasi' dilakukan oleh dua orang publik figur Kota Solo, di pintu utara Stadion Manahan, Kamis (13/6). Keduanya adalah Kopral Kepala Purn Partika Subagyo alias Kopral Bagyo dan pendaki difabel Sabar Gorky. Dengan membawa bendera dan sejumlah poster, aksi juga diikuti sejumlah peserta lainnya.

Mereka meneriakkan ajakan kepada warga agar ikut melakukan donor darah. "Ayo warga Solo, kita donor darah, stok darah di Solo sudah menipis. Jangan takut berdonor, kalau bukan kita siapa lagi," teriak para peserta aksi.

"Tanggal 14 Juni diperingati sebagai Hari Donor Darah Sedunia, kita ajak masyarakat untuk mau berdonor. Stok darah kita menipis. Donor itu bisa menyehatkan badan, jangan buang darah dengan sia-sia. Kita donorkan demi kemanusiaan," kata Kopral Subagyo.

Kepala UTD Palang Merah Indonesia (PMI) Solo dr Kunti Dewi Saraswati menyampaikan, persediaan darah di PMI Solo menipis sejak Lebaran. Hal ini dikarenakan berkurangnya jumlah pendonor lantaran libur panjang Lebaran.

"Persediaan darah kita hari ini hanya 945 kantong. Jumlah ini berada di zona tidak aman. Yang aman itu 1000 - 1.500 kantong," ujar Kunti.

Menurut dia, permintaan darah oleh rumah sakit rata-rata per hari saat ini mencapai sekitar 350 kantong. PMI Solo, lanjut dia, tidak hanya melayani kebutuhan Kota Solo saja, namun juga daerah sekitar. Bahkan dalam tiga hari terakhir kebutuhan darah kota sekitar mencapai 30 persen dari stok yang ada.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menambah jumlah pendonor, termasuk para karyawan PMI. Selain itu juga dengan mengoperasikan 6 mobile unit di sejumlah tempat strategis. Harapannya dalam waktu dekat kebutuhan darah bisa terpenuhi.

"Sebenarnya kita bukan kekurangan stok darah, tapi memang ada permintaan yang naik. Kalau hari biasa 230-250 kantong, saat ini sudah 350, bahkan tiga hari lalu sampai 370 kantong. Trennya kalau puasa, Lebaran memang demikian dan ini sebenarnya sudah kita antisipasi sejak awal," katanya.