Status normal, warga lereng Merapi tak lagi was-was
Merdeka.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, telah menurunkan status Gunung Merapi dari Waspada menjadi Aktif Normal terhitung sejak Jumat (23/5) pukul 16.00 WIB. Informasi tersebut disambut suka cita warga lereng Merapi, khususnya di Kabupaten Klaten dan Boyolali. Mereka sedikit lega, dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa, tanpa dibebani rasa takut dan was-was.
Tumar, warga dan tokoh masyarakat Desa Jrakah, Selo Boyolali mengaku lega setelah mendengar status Merapi diturunkan. Penurunan status tersebut, katanya, membuat warga bersemangat lagi bekerja. Mereka tak merasa takut lagi untuk berladang, bercocok tanam dan mencari pakan ternak di puncak merapi.
"Kami cuma mengeluh, jalan Solo-Selo-Borobudur rusak parah. Padahal itu jalur utama evakuasi ke kota. Mohon pemerintah segera memperbaiki lagi," kata Tumar saat dihubungi, Sabtu (24/5).
Camat Kemalang, Klaten, Bambang Haryoko mengemukakan pagi ini aktivitas warga sudah kembali normal. Namun kewaspadaan masih terus dijaga, yakni dengan melakukan ronda, meski tidak setiap malam. Warga juga sudah tidak ketakutan terhadap kondisi Merapi yang sebelumnya sering mengeluarkan dentuman dan suara gemuruh.
"Aktivitas warga sudah normal. Mereka juga masih ronda bersama para relawan," ujar Bambang kepada merdeka.com.
Meski sudah normal, lanjut Bambang, namun relawan inti seperti Pasang, Jalin, 907, Turahan Awu dan lainnya masih selalu siaga setiap saat. Menurunnya status Merapi juga membuat para pedagang petualang sapi tidak memungkinkan melakukan aksinya.
"Dulu waktu siaga banyak blantik (pedagang sapi) berkeliaran. Mereka membeli sapi warga dengan harga murah. Sekarang mereka tidak bisa lagi berpetualang di sini," imbuhnya.
Dihubungi terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto mengatakan, meski status Merapi sudah aktif normal. warga di lereng gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Klaten diminta tetap waspada.
"Secara psikologis ini akan membuat warga kami senang. Sejak dinaikkan menjadi waspada, warga kan selalu was-was, takut dan khawatir kalau Merapi erupsi. Sekarang mereka bisa lebih tenang beraktivitas," ujar kepada merdeka.com, Sabtu (24/5).
Meski statusnya sudah turun, Winoto mengimbau warga agar tetap waspada. Pasalnya status Merapi bisa saja berubah setiap saat dan sulit untuk diprediksi. Pihaknya juga tetap akan melakukan perbaikan jalur evakuasi yang selama ini mengalami kerusakan di beberapa titik.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Marapi Kembali Erupsi Hingga Terdengar Suara Dentuman & Gemuruh, Warga Keluhkan Tak Ada Peringatan Dini
Warga dibuat ketakutan dengan dentuman dan suara gemuruh. Apalagi sampai menimbulkan geteran seperti gempa bumi.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaStatus Tanggap Darurat Diaktifkan Pascagempa, Sumedang Dihadapkan Potensi Banjir dan Longsor
Ratusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada
Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Erupsi, Boyolali dan Klaten Dilanda Hujan Abu
Gunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaGunung Marapi Sumbar Erupsi Lagi, Waspadai Ancaman Lahar
Pendaki dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki kawasan Gunung Marapi yang berstatus siaga III.
Baca SelengkapnyaPVMBG: Gunung Marapi Alami Perubahan Tipe Erupsi dari Freatik jadi Magmatik
Gunung Marapi mengalami perubah status dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).
Baca SelengkapnyaBerstatus Level III, Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki diminta tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari puncak
Baca SelengkapnyaAktivitas Erupsi Meningkat, Status Gunung Ili Lewotolok Naik Jadi Level Siaga
Masyarakat diminta diungsikan ke daerah yang lebih aman.
Baca Selengkapnya