Staf gadungan Presiden Jokowi diadili, Gubernur Ganjar jadi saksi
Merdeka.com - Supardi yang mengaku sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo di Pengadilan Negeri Kota Semarang. Dia tertangkap basah saat akan menipu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pada sidang perdana tersebut dakwaan dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum Sarifah. Percobaan penipuan terhadap gubernur tersebut dilakukan terdakwa di Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Semarang, sekitar Januari 2015.
"Terdakwa mengaku sebagai staf khusus kepresidenan yang sedang melakukan monitoring perjalanan dinas kepresidenan di Jawa Tengah," kata jaksa, Senin (27/4).
Saat menemui Gubernur Ganjar Pranowo, kata dia, terdakwa melengkapi diri dengan tanda pengenal, surat tugas dengan kop sekretariat negara, serta pin berbentuk Garuda Pancasila berwarna keemasan.
Terdakwa yang belum sempat melaksanakan niatnya untuk menipu tersebut sudah tertangkap basah lebih dahulu.
Gubernur Ganjar Pranowo mengonfirmasi identitas orang yang mengaku sebagai staf khusus presiden tersebut ke Kementerian Sekretaris Negara.
Perbuatan terdakwa tersebut dijerat dengan pasal 263 KUHP tentang pemalsuan surat pada dakwaan pertama dan pasal 228 tentang penipuan dalam dakwaan kedua.
"Perbuatan terdakwa tersebut telah merusak citra lembaga kepresidenan," katanya dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua Winarno.
Atas dakwaan jaksa tersebut, Suparno tidak mengajukan tanggapan dan sidang langsung dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi.
Dalam sidang tersebut, jaksa menghadirkan Gubernur Ganjar Pranowo sebagai saksi. Dalam keterangannya, Gubernur mengatakan kecurigaan terhadap terdakwa sudah terlihat saat menemui di ruang tunggu kantor gubernur.
"Ada banyak kejanggalan. Misalnya, terdakwa menyatakan sedang melakukan monitoring soal rencana kunjungan presiden ke Banjarnegara. Padahal tidak ada rencana soal itu," katanya.
Ia juga telah mengecek langsung identitas yang bersangkutan ke Kementerian Sekretaris Negara yang ternyata tidak ada nama staf kepresidenan yang dimaksud.
"Dan setahu saya presiden memang tidak punya staf khusus," katanya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Tanggapi Isu Pemakzulan Presiden Jokowi: Apa Pelanggaran yang Dilakukan?
Ganjar menilai pemakzulan presiden tidak bisa sembarang dilakukan
Baca SelengkapnyaSejumlah Menteri Jokowi Dukung Prabowo-Gibran, Ganjar: Asal Jangan Pakai Fasilitas Negara
Ganjar mengaku tidak terlalu mempermasalahkan sikap menteri Jokowi yang mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGanjar Tak Khawatir Kampanye di Jateng Terganggu Kunker Jokowi: Kalau Beliau Niatnya Ngikutin Saya Berarti Sayang
Ganjar mengatakan, Jokowi sebagai presiden punya kewenangan untuk bepergian ke mana pun, termasuk ke Jawa Tengah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Diklaim Buntuti Kampanye Ganjar, TPN: Enggak Lah, Pak Jokowi Sayang Mas Ganjar
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Muhammad Zainul Majdi atau TGB justru menganggap Jokowi sayang dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaGanjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap
Ganjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu
Baca SelengkapnyaGanjar Pastikan Hubungan Jokowi dan Mahfud Baik: Jangan Lupa Hampir Berpasangan di 2019
Menurut mantan Gubernur Jawa Tengah itu, hubungan keduanya dipastikan tetap baik.
Baca SelengkapnyaGanjar Minta Jokowi Tegaskan Berpihak di 2024, Ini Pesan Penting PDIP
PDIP ingatkan pesan penting untuk Presiden Jokowi dalam memimpin selama Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaGanjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye
Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca Selengkapnya