Spanduk liar dukungan buat Risma mulai menjamur di Surabaya
Merdeka.com - Spanduk dukungan pencalonan kembali Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya, Jawa Timur untuk kali kedua, mulai bertebaran di Kota Pahlawan. Ini bertentangan dengan Risma, yang sebelumnya selalu 'alergi' dengan publikasi, termasuk hal-hal berbau politis.
Ratusan spanduk dukungan yang mulai 'menjamur' di sejumlah fasilitas umum sejak hari ini, Selasa (31/3), dipasang oleh sejumlah elemen masyarakat yang mendukung pencalonan kembali Risma. Salah satunya, elemen dari Paguyuban Bendera Arek-Arek Suroboyo (PBAS).
Pantauan merdeka.com di lapangan siang tadi, spanduk itu terlihat di wilayah, Kalidami, Jalan Wijaya, Kusuma, Margorejo, Ahmad Yani, dan sejumlah jalan protokol lain di Kota Pahlawan.
Spanduk syarat kampanye sebelum Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya digelar pada Desember mendatang itu, tertulis kalimat: Ibuku Walikotaku Periode 2015-2020, Ojok Umek Ae Rek. Di atas tulisan tersebut, terdapat tulisan Keluarga Besar PBAS dan di sisi kiri terdapat foto Risma tersenyum sambil melambaikan tangan.
"Itu (spanduk) terlihat sudah hari kemarin (Senin). Ya endak apa-apa, wong itu dukungan untuk Ibu Risma. Kan lebih bagus tidak ada logo partainya. Itu murni dukungan dari warga Surabaya, bukan dari partai," terang Murti, salah satu warga Jalan Margorejo.
Sayangnya, 'penampakan' sejumlah spanduk dukungan ini, jelas bertentangan dengan sikap Risma selama ini, yang anti dengan bentuk apa-pun soal publikasi, termasuk yang berbau Pilwali Surabaya mendatang. Apalagi, spanduk-spanduk tersebut, ditenggarai tak berizin. Dan sampai saat ini, tidak ada tindakan dari Satpol PP, yang selama ini cukup agresif menertibkan baliho maupun spanduk liar.
Dikonfirmasi terkait masalah ini, Kasatpol PP Kota Surabaya, Irvan Widianto berkilah. Katanya itu bukan wewenang pihaknya. "Itu kan wilayahnya Bakesbang (Badan Kesatuan Perlindungan Masyarakat), karena menyangkut adanya indikasi politis," katanya singkat saat ditemui di kantornya.
Irvan juga membantah jika pihaknya tidak berani menertibkan spanduk liar, tersebut karena berisi dukungan untuk Risma. "Loh kalau memang ada informasi dari Kesbang soal pelanggaran (pemasangan spanduk), ya akan kita tertibkan," kilahnya lagi.
Terpisah, Kepala Bakesbanglinmas Kota Surabaya, Sumarno beralasan, kalau pihaknya belum menerima informasi terkait kemunculan spanduk Risma tersebut. "Saya baru tahu itu. Nanti akan kami cek," jawabnya singkat.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaCerita haru datang dari sosok casis disabilitas yang berhasil lolos dalam seleksi SIPSS tahun 2024. Sosoknya adalah Damara Prisma Suganda.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga kali Kabupaten Sumedang diguncang gempa bumi.
Baca SelengkapnyaSerangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaBendera milik Partai NasDem yang berada di halaman Markas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) diturunkan oleh relawan.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaKorban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.
Baca Selengkapnya