Soto Marzuki dioplos daging babi berkali-kali, tapi tak juga ditutup
Merdeka.com - Warung soto cukup tenar di Jalan Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Soto Marzuki, kabarnya menjual menu dengan bahan baku oplosan antara daging sapi dan babi. Namun, tempat itu belum juga ditutup meski petugas sudah berkali-kali menemukan kandungan babi dalam soto itu.
Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Witanta mengatakan, sudah tiga kali menemukan campuran daging babi pada soto dijajakan di warung Soto Marzuki. Namun, kata dia, setelah mendapat surat teguran, pemilik hanya mematuhi sekitar tiga sampai empat bulan. Setelah itu, si pemilik mengulangi lagi perbuatannya.
"Untuk itu kami mengimbau masyarakat lebih waspada saja. Apalagi secara kasat mata tidak bisa dibedakan ketika sudah dimasak, apakah itu daging sapi atau daging babi," kata Witanta di Bantul, seperti dilansir dari Antara, Jumat (22/1).
Witanta mengatakan, dia tidak mempermasalahkan kalau warung Soto Marzuki menjual hidangan berbahan daging babi, asal menunjukkan secara terang-terangan dengan papan nama. Namun selama ini warung Soto Marzuki hanya menunjukkan menjual soto daging sapi.
"Pedagang yang mengoplos dagangannya dengan daging babi tidak hanya ini saja. Namun ada lagi, yaitu Muji, pedagang bakso di Srandakan. Bahkan pada 2014, keluarganya juga terjaring kasus yang sama," ujar Witanta.
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, belum berencana menutup warung Soto Marzuki, meskipun melanggar Undang-Undang keamanan pangan. Yakni dagingnya terbukti oplosan sapi-babi.
"Untuk penutupan warung belum akan dilakukan, karena kami akan persuasif dulu dalam rangka pembinaan agar jangan terulang lagi," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Agus Rahmat Susanto.
Agus membenarkan warung Soto Marzuki disangka melanggar UU keamanan pangan asal hewan. Dia sudah memberikan surat teguran kepada pemilik warung soto pada 18 Januari 2016, menindaklanjuti surat dari Balai Pengembangan Bibit Pakan Ternak dan Diagnostik Kehewanan DIY, tentang hasil pengujian sampel daging dalam soto yang positif mengandung babi.
Menurut Agus, wewenang melakukan penindakan berupa penutupan usaha karena melanggar berada di ranah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Sementara dia hanya persuasif.
"Kami juga belum berencana melakukan koordinasi dengan Satpol PP," ujar Agus.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum resep soto daging sapi yang enak dan segar. Simak ulasannya.
Baca SelengkapnyaSoto padang rupanya juga menjadi salah satu pilihan favorit masyarakat Padang dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaDaerah yang dikenal dengan beragam varian soto terkenal, seperti soto Betawi, Cirebon, Lamongan, dan soto Madura.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Siapa sangka jika soto tangkar berangkat dari ketidakmampuan warga Betawi membeli daging sapi. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaPengemudi Ojol banjir sorotan usai bagikan 'oleh-oleh ke penumpang. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan jejak kaki misterius di Pantai Maroko milik salah satu manusia purba tertua.
Baca SelengkapnyaPaulina mengungkap detik-detik sang suami memberi kabar mengenai dirinya yang dipilih menggantikan sosok Jenderal TNI Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaPenyebab jerawat punggung dan cara mencegahnya yang penting diketahui.
Baca Selengkapnya