Sosok lembut pemadam api

Merdeka.com - Pantang pulang sebelum padam, begitu semboyan pemadam kebakaran (damkar) yang selalu berusaha melayani masyarakat 24 jam. Petugas pemadam selalu identik dengan pria kuat dan gagah. Namun sebenarnya tidak seperti dugaan itu.

Di antara sosok-sosok tegas dan keras dalam bekerja memadamkan si jago merah, terselip sosok lembut dan feminis. Dialah Suparti (45), petugas pemadam kebakaran di Jakarta Barat.

Suparti adalah wanita hebat yang siap diperbantukan apabila petugas pemadam kebakaran pria kekurangan orang di lapangan. Tidak ada halangan baginya untuk membantu memadamkan api. Semua pekerjaan, yang sepertinya hanya cocok untuk pria, dia kerjakan dengan tulus dan berani.

Dia pun bercerita, bagaimana dulu pernah bertugas memadamkan api di sebuah pabrik di Jakarta Barat pada 2009. Kebakaran pabrik Swallow itu sudah berlangsung lama. Dia pun turun tangan untuk membantu rekan yang sudah kelelahan. "Jika kebakaran lama sekali padam, saya siap turun kapan saja dan di mana saja," kata ibu berputra satu itu saat ditemui di kantor pusat pemadam kebakaran sektor Jakarta Barat kepada merdeka.com, Jumat (20/4).

"Medannya sangat sulit di sana. Masih banyak bara yang memanas, tetapi saya tidak takut. Saya siap turun dan membantu memadamkan api," kata wanita kelahiran Sragen, 6 November 1967 ini.

Dia mengaku sudah bekerja di Dinas Damkar Jakarta Barat sejak 2001. Suami serta anak mendukung penuh profesinya.

Ketika ditanya takut atau tidak menjadi pemadam, dia mengaku sebenarnya juga memiliki sedikit kekhawatiran. Tetapi, demi tugas, rasa takut atau khawatir harus disingkirkan. "Takut sih ada karena namanya juga api, tetapi saya kan sudah diberikan pelatihan khusus," jelasnya.

Di Hari Kartini ini, Suparti mengaku berterima kasih kepada pejuang emansipasi itu. Tanpa Kartini, ujar dia, barangkali wanita di Indonesia tidak akan bisa memperjuangkan dirinya sederajat dengan pria. Dan perjuangan Kartini itu sudah dilakukan Kartini sejak sebelum era kemerdekaan.

"Karena ada Kartini kita para wanita bisa bekerja dan berkarier. Coba kalau tanpa dia, wanita tidak bisa berbuat apa-apa," ujar wanita yang tinggal di Pondok Surya Mandala, Jakamulya, Bekasi Selatan, Bekasi.

Untuk Kartini masa kini, dia mengidolakan sosok Ibundanya yang telah berjasa dalam hidupnya. "Sosok ibu saya sendiri karena dia membesarkan dan mengurus saya hingga saya bisa sampai seperti ini," tutupnya.