Sopir Kopaja minta pemerintah carikan pengganti solar
Merdeka.com - Para pengguna solar dibuat bingung akibat kebijakan pemerintah yang menyetop penjualan solar bersubsidi. Pasalnya para pengguna solar tidak serta merta bisa beralih ke premium.
"Kalau mau hapus ya gantiin dengan yang lain dong, pakai apa kek air diapain. Kalau pakai premium juga mesin kita enggak kuat, pecah, harganya juga beda," keluh Rosyidin, sopir angkot Kopaja 605 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat (1/8).
Hal yang sama juga dirasakan Adji, pemilik mobil Panther yang bahan bakar utamanya solar.
"Tergantung kondisi mobil atau kendaraan karena pakai premium bisa terbelah mesinnya," ucap Adji.
Adji menyebut solar bersubsidi tersebut bisa digantikan solar deck tetapi harganya jauh lebih mahal.
"Solar subsidi satu liter Rp 5.500, kalau solar dex Rp 13.000 satu liter, itu juga enggak dijual umum," bebernya.
Oleh karena itu, baik Adji maupun Rosyidin sama-sama menolak penghentian solar.
"Enak aja tuh yang bikin aturan memang kita enggak makan, kalau enggak pakai solar gimana. Pokoknya saya enggak setuju. Saya akan cari solar kemana saja," tegas Adji.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amran menyebutkan untuk penebusan solar bersubsidi, petani cukup menggunakan tanda tangan kepala desa.
Baca Selengkapnya"Kami sudah menerjunkan personel untuk melakukan penyelidikan. Sedangkan kami telah mengantongi identitas pemilik gudang," ungkap Puji.
Baca SelengkapnyaJenderal Moeldoko berharap pameran PEVS ini mampu meningkatkan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aturan baru nantinya akan memuat kategori kendaraan apa saja yang boleh menggunakan Pertalite dan Solar.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaAnies mengakui transisi energi kepada yang lebih ramah lingkungan harus segera dilakukan
Baca SelengkapnyaSubsidi konversi motor listrik juga akan naik dari sebelumnya Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Baca Selengkapnyakenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaWalaupun letaknya tidak jauh dari Atambua ibu kota Kabupaten Belu, namun dusun ini belum menikmati infrastruktur jalan, air bersih apalagi listrik.
Baca Selengkapnya