Sohibul: Mereka yang radikal, kalau sudah masuk PKS jadi moderat
Merdeka.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menerima 13 duta besar perwakilan negara Uni Eropa di DPP PKS, Jl TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (26/6). Dalam pertemuan itu, salah satunya membahas pandangan PKS tentang terorisme.
Sohibul pun lantang mengatakan bahwa pihaknya mengutuk paham terorisme. PKS sendiri adalah kanal moderasi. maka dari itu, jika masuk PKS, para korban yang sudah terlanjur radikal bisa menjadi moderat kembali.
"Mereka (perwakilan Uni Eropa) juga bicarakan sikap PKS dan terorisme. Kami berulang kali tekankan PKS mengutuk semua itu. Saya katakan di depan mereka, PKS ini justru adalah kanal moderasi. Mereka yang punya kecenderungan radikal, kalau sudah masuk PKS jadi moderat. Jadi jangan khawatir dengan sikap PKS. PKS konsisten dengan itu semua," kata Sohibul di DPP PKS.
Sohibul bercerita, dirinya menyesalkan ada pelajaran anak TK disebut sebagai bibit radikalisme yakni tepuk tangan anak sholeh. Dia menginginkan perlu ada pemahaman bersama dari berbagai pihak tentang makna dari kata radikal.
"Di sini kita perlu duduk bareng, misalnya, mohon maaf, kami nggak habis pikir ada yang melihat pelajaran TK untuk baca Alquran untuk belajar doa dan ada tepuk anak saleh itu dianggap sebagai benih-benih radikalisme. Yang seperti ini menyakitkan sekali, bagaimana kita mengajarkan hal basic di dalam Islam tapi dikatakan benih radikal. Jadi saya kira kita harus duduk bareng bicara itu," ucapnya.
PKS pun mengajak seluruh elemen masyarakat duduk bersama, meluruskan yang disebut radikal itu seperti apa. Jika seluruh pihak tidak meluruskan, Sohibul menyebut akan terjebak terus pada posisi oposisi linier.
"Lo di sana, gua di sini. Ini saya pikir tidak baik bagi bangsa dan negara," ujarnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Rohil Deklarasi Tertib Berlalu Lintas Demi Pemilu Damai 2024
Deklarasi diikuti oleh perwakilan seluruh partai politik peserta Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIni Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta
Sumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.
Baca SelengkapnyaPerangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaNasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaJika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting
Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca SelengkapnyaPSI Usul Jokowi jadi Ketua Koalisi, Golkar: Ya Ini Baru Cerita-Cerita Lepas Saja
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menanggapi usulan Presiden Jokowi untuk menjadi ketua koalisi.
Baca SelengkapnyaBPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca Selengkapnya