Soekarno pernah nasionalisasi pabrik Coca Cola di Jakarta
Merdeka.com - Presiden Soekarno memilah dan memilih modal asing yang masuk ke Indonesia. Modal asing dari Belanda ditolak tanpa kompromi saat itu.
"Ada modal asing yang betul-betul tidak disukai Soekarno karena program politiknya. Salah satunya Belanda, perusahaan coca-cola diambil Indonesia saat itu disuruh pimpin oleh Suhardiman yang berpangkat Letkol," kata penulis buku Ekonomi Berdikari Sukarno Amirudin Al Rahab di Wisma Proklamasi, Jl Proklamasi Jakarta, Kamis (26/6) .
Dia mengungkapkan Sukarno saat itu terbuka kepada modal dari Amerika dan Inggris. Namun, pembagian hasil dengan perusahaan asing adalah 60 persen untuk Indonesia dan 40 persen untuk asing.
"Soekarno kepada modal asing Amerika dan inggris boleh di kasih perkebunan dan minyak bumi. Tapi dengan pembagian 60:40 dengan negosiator Juanda," terang dia.
Selain itu, Soekarno pun tak lupa membangun industri pertahanan. Strategi melunak dengan modal asing tapi dipecah-pecah ini salah satu strategi Soekarno mengawal modal asing di Indonesia.
"Waktu itu Soekarno juga membangun proyek senjata dengan aktor Nasution dengan Rusia. Itu semua cara sukarno mengendalikan modal-modal itu," pungkas dia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kolonel Soeprayogi, diangkat sebagai menteri urusan stabilisasi ekonomi oleh Presiden Sukarno, memainkan peran kunci dalam peraturan untuk pengambilan keputusan
Baca SelengkapnyaPresiden ke-2 RI resmikan 275 pabrik di 21 provinsi secara serentak.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri beberkan rahasia Presiden Soekarno saat mengobrol bareng cucu. Apa itu?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bijak Soekarno tentang perjuangan yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaMenegaskan kedekatannya dengan Soeharto, Prabowo mengaku jika dia kerap melakukan makan siang bersama.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaSri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.
Baca SelengkapnyaTak disangka, Ibu Tien Soeharto hanya ingin diwawancara oleh pemuda ini. Siapakah dia? Berikut sosoknya.
Baca Selengkapnya