Soal koalisi, Muhaimin sarankan Jokowi jangan ajak banyak-banyak
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bersilaturahmi ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di hari Idul Fitri ini. Meski mengaku tidak ada pembicaraan politik dalam pertemuan, Cak Imin tetap tidak sungkan berkomentar soal format koalisi parlemen ke depan.
Menurutnya, koalisi di parlemen ke depan sebaiknya terbuka terbatas. "Jangan banyak-banyak biar gak banyak, gemuk terus gak efektif. Pokoknya 50+1 DPR lah," kata Cak Imin di kediaman Mega, Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (28/7).
Namun demikian, kata Cak Imin, "Semua tergantung presiden dan wakilnya."
Menakertrans ini mengatakan, Presiden terpilih Jokowi saat ini sedang menyusun strategi untuk menyusun koalisi. Baginya, pemerintahan sudah bisa tenang jika didukung oleh separuh lebih parlemen.
"Pokoknya 50+1 baru kita tenang. Pendukung Prabowo saya harap bisa tenang dan bisa mendukung program Pak Jokowi," kata dia.
Soal kabinet mendatang, Cak Imin tidak mau membuat dikotomi antara parpol dan profesional. "Soalnya sama saja jika partai dan profesional. Pokoknya ada dua syarat pokoknya profesional dan leadership," ujarnya.
Cak Imin pun mengaku pihaknya belum mengusulkan nama untuk menjadi menteri kepada Jokowi. Kalau Anda diminta jadi menteri gimana? "Bismillah," kata Cak Imin sambil tertawa.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akui Kehebatan Program Jokowi, Prabowo Siap Lanjutkan Demi Indonesia yang Lebih Baik
Prabowo mengaku banyak program Jokowi yang sangat baik untuk kemajuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaRelawan Prabowo: Presiden Jokowi Ikut Kampanye, Apa yang Perlu Dikhawatirkan?
Meskipun, Jokowi menekankan, harus sesuai dengan aturan
Baca SelengkapnyaPrabowo Yakin Transisi Pemerintahan Baru Berjalan Mulus, Ini Alasannya
Prabowo mengakui bagian dari tim Jokowi, yang akan melanjutkan kebijakan-kebijakannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN soal Kabinet Jokowi Bahas Program Prabowo-Gibran: Kurang Pantas Pemilu Belum Selesai
Pemilu 2024 belum tuntas karena pemenang belum diumumkan oleh KPU.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Jokowi: Ilmunya Tinggi, Ubah Lawan jadi Kawan
Prabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaKumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih
RAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek
Kendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca Selengkapnya