Soal aliran dana teroris, Polri dalami laporan PPATK
Merdeka.com - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan sejumlah rekening mencurigakan yang diduga digunakan untuk kegiatan terorisme. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku telah menerima banyak dokumen mengenai hal tersebut.
"Yang saya tahu dokumen dokumen sudah banyak diberikan, dan masih penyidikan, dokumen tumpukan banyak, enggak cuma lima lembar," ujar Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (23/6).
Badrodin juga mengimbau agar masyarakat tidak begitu cepat mengklaim aliran dana berdasarkan temuan PPATK. Perlu analisis dan kajian secara mendalam terhadap dokumen dan bukti bukti lain.
"Yang dimaksud aliran dana itu jangan dipersepsi aliran dana si A ke B, bisa melalui analisis berapa lapis, baru bisa dikatakan masuk ke kelompok terorisme, karena aliran dana itu misalnya orang rutin banyak masuk dari luar kemudian ini dipelajari siapa," imbuh Badrodin.
Badrodin tidak ingin terburu-buru menyimpulkan bahwa aliran dana dari temuan rekening tersebut merupakan pelaku terorisme. Mestinya ada tahapan tertentu yang dilalui untuk dapat memastikan darimana aliran dana yang masuk ke kantong pelaku teror, misalnya ISIS.
"Belum tentu ini teroris, tapi ini tentu ada hubungan berapa lapis ke teroris itu. Jadi tidak langsung seperti itu. Oleh karena itu, penyelidikannya perlu waktu yang cukup, karena PPATK menganalisis enggak hanya waktu singkat, cukup lama agar bisa berikan informasi adanya indikasi semacam itu," tutup Kapolri.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan adanya aliran dana dari pihak di Australia untuk jaringan radikal di Indonesia. Wakil Ketua PPATK Agus Santoso pada Rabu (25/3) menjelaskan hasil temuan itu, beberapa di antaranya sudah diserahkan kepada Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri untuk ditindaklanjuti.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca SelengkapnyaTumpas Habis Kelompok MIT, Polri Ungkap 256 Narapidana Teroris Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi Selama 2023
Total 146 terduga teroris ditangkap Polri sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPolri Ungkap Situasi Keamanan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Pencoblosan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 besok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polri Siapkan Rekayasa Lalin di Pelabuhan Merak-Bakauheni saat Puncak Mudik Lebaran
Polri telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terutama pembagian kendaraan yang menuju pelabuhan Merak
Baca SelengkapnyaDPR dan Korlantas Ungkap Persiapan Terkini Menuju Arus Mudik Lebaran 2024
Korlantas menjelaskan persiapan mudik balik Lebaran 2024 mencapai 98 persen.
Baca SelengkapnyaPolri Ingatkan Pemudik Lapor RT Jika Tinggalkan Rumah Kosong dan Kendaraan
Imbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaPolri Tetapkan 7 Tersangka Pidana Pemilu di Kuala Lumpur, Bawaslu: Kita Tunggu Prosesnya
Polri Tetapkan 7 Tersangka Pidana Pemilu di Kuala Lumpur, Bawaslu: Kita Tunggu Prosesnya
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaPensiunan Komjen Polri 'Pembasmi Teroris' Dianugrahi Bintang Mahaputra Pratama oleh Jokowi, ini Sosoknya
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Purn) Boy Rafli Amar dianugerahi tanda penghormatan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnya