Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SO 1 Maret (6): Gorong-gorong kunci sukses

SO 1 Maret (6): Gorong-gorong kunci sukses Monumen peringatan Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta.

Merdeka.com - Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah bukti bahwa Indonesia bukanlah negara ingusan. Peristiwa tersebut terjadi dengan sangat mendadak, dengan strategi jitu. Keberhasilan pasukan gerilya Republik dalam melancarkan serangan, salah satunya, ditentukan oleh jalur rahasia yang sebenarnya merupakan saluran air bawah tanah, yaitu gorong-gorong.

Gorong-gorong di Yogyakarta berbeda dengan kota lain di Indonesia. Saluran air bukan di kanan kiri jalan, tetapi ada di bawah jalan. Ukurannya besar, setinggi satu meter hingga tiga meter hingga bisa dilalui dengan cara berlari oleh manusia.

Pasukan gerilya masuk ke dalam kota sejak tengah malam. Mereka datang dari empat penjuru kota, menuju beberapa titik sentral yang antara lain Malioboro, Stasiun Tugu, dan yang paling sentral adalah pabrik besi Watson. Ini karena dalam pabrik besi tersebut tersimpan sejumlah besar amunisi milik Belanda.

Strategi pergerakan pasukan yang digunakan oleh pasukan gerilya agar dapat cepat dan efektif adalah menjalankan perintah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Sebelum penyerangan, Sri Sultan memerintahkan kepada Komandan Wehrkreise III Yogyakarta, Soeharto, untuk menyebarkan pasukan dengan menggunakan jalur bawah tanah, berupa gorong-gorong yang berada di bawah kota.

"Fungsi gorong-gorong tersebut adalah sebagai saluran air bawah tanah," ujar Totok Priyanto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Yogyakarta ketika dihubungi merdeka.com. Lokasi gorong-gorong tersebut melingkari Kraton Yogyakarta, terhubung dengan beberapa titik sentral di Kota Yogyakarta. "Gorong-gorong tersebut dapat dimasuki lewat pintu-pintu di sekitar Ngasem," ujar Totok melanjutkan.

Dalam serangan gerilya pada tanggal 1 Maret 1949 tersebut, para pasukan gerilya menyebar melalui pintu-pintu gorong-gorong yang ada di sekitar keraton. Kemudian mereka menyebar menggunakan jalur-jalur yang terdapat dalam gorong-gorong. Setelah beberapa saat pasukan gerilya menyusuri gorong-gorong, mereka keluar dengan menggunakan pintu yang terbuat dari besi.

Satu per satu prajurit keluar dari gorong-gorong. Kemudian menyebar dan bersembunyi di balik dinding bangunan. Lantas menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan serangan, yaitu ketika sirine dibunyikan di pagi hari.

Pertempuran terjadi selama 6 jam. Pihak Belanda merasa kewalahan karena sifat serangan yang begitu mendadak. Ditambah lagi, Belanda hanya diperkuat dengan kekuatan yang sedikit. Sehingga mereka terpaksa harus mendatangkan bala bantuan dari Magelang. Baru siang harinya bantuan itu bisa didatangkan berupa dua batalyon di bawah pimpinan Kolonel Van Zanten. Batalyon tersebut dilengkapi dengan tank dan panser, dibantu serangan udara.

Ketika bantuan tersebut masuk secara perlahan ke Yogyakarta, pasukan gerilya telah meninggalkan Yogyakarta sehingga bantuan yang datang untuk mendukung Belanda menjadi sia-sia.

Kini, gorong-gorong tersebut masih terjaga secara baik. Keberadaannya pun selalu dipantau oleh Dinas PU Kota Yogyakarta. "Kami selalu melakukan pengawasan, agar gorong-gorong tersebut selalu terjaga," kata Totok.

(mdk/tts)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Malam Tahun Baru, Jalur Puncak Ditutup Sejak 31 Desember hingga 1 Januari 2024
Malam Tahun Baru, Jalur Puncak Ditutup Sejak 31 Desember hingga 1 Januari 2024

Mulai pukul 18.00 sampai 06.00 WIB dan arus kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.

Baca Selengkapnya
Sosok 'Kembaran' Gibran Rakabuming Lagi Nongkrong dan Jajan di Pinggir Jalan, Aslinya Langsung Muncul Bikin Heboh
Sosok 'Kembaran' Gibran Rakabuming Lagi Nongkrong dan Jajan di Pinggir Jalan, Aslinya Langsung Muncul Bikin Heboh

Ramai jadi perbincangan, ini sosok pria yang disebut mirip dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Tersangka Pemerkosaan di Gowa Ternyata Caleg Perindo, Segini Raihan Suaranya di Pemilu 2024
Tersangka Pemerkosaan di Gowa Ternyata Caleg Perindo, Segini Raihan Suaranya di Pemilu 2024

Dengan perolehan 437 suara, MYH meraih suara tertinggi dapil I Gowa untuk Partai Perindo.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kronologi Ibu dan Anak Meninggal Dunia Tertimpa Truk Tambang di Parung Panjang
Kronologi Ibu dan Anak Meninggal Dunia Tertimpa Truk Tambang di Parung Panjang

Ibu dan anak itu meninggal dunia usai tertimpa truk atau angkutan khusus tambang yang melintasi desa tersebut.

Baca Selengkapnya
Masih Basah dan Tak Bisa Diakses, Aksi Pengecoran Jalan di Gang Perumahan pada Pagi Hari Ini Viral
Masih Basah dan Tak Bisa Diakses, Aksi Pengecoran Jalan di Gang Perumahan pada Pagi Hari Ini Viral

Aksi pengecoran di gang perumahan ini disayangkan lantaran banyak orang yang tidak bisa beraktivitas karena jalanan masih basah oleh semen.

Baca Selengkapnya
'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan
'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan

Polisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya
Sosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah
Sosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah

Atikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.

Baca Selengkapnya
Kisah Lapangan Terbang Gorda di Serang, Keberadaannya Tak Diketahui Masyarakat dan Bisa Sembunyikan Pesawat
Kisah Lapangan Terbang Gorda di Serang, Keberadaannya Tak Diketahui Masyarakat dan Bisa Sembunyikan Pesawat

Konon dulu pesawat bisa bersembunyi di Terbang Gorda, walau tak memiliki bangunan permanen. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya
Sosok Eyang Kudo Sepupu Patih Gajah Mada, Berhasil Tumpas Pemberontak Dapat Hadiah Tanah Bebas Pajak
Sosok Eyang Kudo Sepupu Patih Gajah Mada, Berhasil Tumpas Pemberontak Dapat Hadiah Tanah Bebas Pajak

Makamnya banyak dikunjungi orang yang ingin cari jodoh, kekayaan, hingga jabatan

Baca Selengkapnya