Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SMAN 1 Makassar diancam bom, diduga pengalihan isu

SMAN 1 Makassar diancam bom, diduga pengalihan isu Ilustrasi SMS. ©2015 Merdeka.com/Angeline Agustine

Merdeka.com - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Makassar, Sulawesi Selatan, mendapat ancaman bom. Teror itu dikirim melalui sebuah pesan singkat pada Minggu (28/2) dini hari.

Pesan pendek berisi ancaman itu berasal dari nomor 089624663853. Isinya menyebutkan, 'agar berhati-hatilah di SMA 1 Makassar pada 28 Februari pukul 08.30 WITA telah dipasang bom, cabang Jakarta akan diledakkan pada pagi nanti'.

Kepala Unit Reskrim Polsek Bontala, Iptu Ramli, membenarkan hal itu. Kemudian mereka mengontak tim Gegana dan Jihandak Brimob Polda Sulselbar, buat mensterilkan dan melakukan penyisiran di sekolah terletak di Jalan Gunung Bawakaraeng Makassar, saat itu juga.

Penyisiran dilakukan selama hampir dua jam, meliputi ruang kelas, kantor kepala sekolah, perpustakaan, dan sekitar sekolah. Namun hasilnya nihil.

Bahkan, sejumlah pengendara terlihat menepikan kendaraannya agak jauh dari lokasi, sekedar melihat aksi tim penjinak bom menyisir di berbagai sudut salah satu sekolah terfavorit di Makassar itu.

"Saat mendengar adanya informasi adanya teror bom di SMAN 1 kami langsung bergerak cepat merespon laporan itu. Tapi, setelah penyisiran tim penjinak bom hasilnya nihil dan tidak ditemukan apa-apa. Kami berupaya melacak pemilik nomor tersebut melalui sistem IT," kata Ramli, seperti dilansir dari Antara.

Hanya saja, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, menyatakan teror bom itu cuma pengalihan isu terkait lelang jabatan Kepala Sekolah.

"Teror itu hanya pengalihan isu saja. Mungkin adanya hubungan dengan lelang Kepsek, dan tawuran antarpelajar kemarin di sekolah tersebut," kata Ramdhan.

Menurut Ramdhan, cara-cara seperti itu sangat tidak terpuji dan meresahkan masyarakat. Dia menilai dengan kejadian seperti ini, maka sektor pendidikan sudah tidak beres. Ada dugaan pihak tertentu sengaja menebar kebencian terkait lelang jabatan.

"Selama ini kami tidak salah melakukan revolusi mental dengan melakukan lelang jabatan, karena ini menandakan bahwa pendidikan kita harus dibenahi, makanya dilakukan revolusi sistem pendidikan," ujar Ramdhan.

Ramdhan berharap polisi segera mengungkap pelaku penebar ancaman itu.

"Menyikapi teror itu harus tenang, mari kita lawan teror-teror seperti itu, kami tidak takut. Saya berharap dan menyakini polisi bisa mengungkap serta menangkap pelaku penyebar teror tersebut secara cepat melalui sistem IT," tutup Ramdhan.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar: Langganan Keluar Masuk Tahanan
Ini Sosok Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar: Langganan Keluar Masuk Tahanan

Pengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya
11 Kali Beraksi, Pembobol Spesialis Sekolah Dasar Diciduk
11 Kali Beraksi, Pembobol Spesialis Sekolah Dasar Diciduk

Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Haru Suami Istri Polisi Sama-sama Lolos Sekolah Perwira, Langsung Pelukan Mesra di Depan Teman-temannya
Momen Haru Suami Istri Polisi Sama-sama Lolos Sekolah Perwira, Langsung Pelukan Mesra di Depan Teman-temannya

Berikut momen haru suami istri polisi sama-sama lolos Sekolah Perwira.

Baca Selengkapnya
Polisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron
Polisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron

Pemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.

Baca Selengkapnya
Perkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan
Perkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan

Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).

Baca Selengkapnya
Bukan Lulusan Akpol, Eks Bintara Polwan ini Pegang Komando jadi Kapolres
Bukan Lulusan Akpol, Eks Bintara Polwan ini Pegang Komando jadi Kapolres

Berikut sosok eks bintara Polwan yang bukan lulusan Akpol namun berhasil pegang komando jadi Kapolres.

Baca Selengkapnya
Siswi SMP Disekap dan Diperkosa di Lampung, 4 Buronan Dibantu Keluarga Kabur dari Kejaran Polisi
Siswi SMP Disekap dan Diperkosa di Lampung, 4 Buronan Dibantu Keluarga Kabur dari Kejaran Polisi

Polisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.

Baca Selengkapnya
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.

Baca Selengkapnya