Situasi Laut China Selatan Memanas, TNI AL Kerahkan 4 KRI Siaga di Laut Natuna
Merdeka.com - Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono, meninjau langsung kesiagaan unsur KRI yang sedang melaksanakan patroli di wilayah Perairan Laut Natuna Utara di Selat Lampa, Natuna, Kamis (18/6) kemarin. Peninjauan ini dikarenakan meningkatnya tensi di Laut China Selatan dengan ditandai hadirnya kekuatan Angkatan Laut negara-negara yang berkepentingan sehingga menimbulkan kekhawatiran di negara-negara kawasan.
"Mandala operasi kekuatan militer asing yang sedang memanas tersebut berpotensi bergeser ke selatan memasuki Perairan Indonesia Laut Natuna Utara. Situasi tersebut mendorong untuk meningkatkan kesiapsiagaan TNI AL dalam hal ini Koarmada I di Perairan Laut Natuna Utara dengan meningkatkan patroli unsur KRI, serta kewaspadaan terhadap perkembangan situasi yang terjadi," ujarnya dalam siaran pers yang diterima, Jumat (19/6).
Heri menyampaikan, kesiagaan unsur KRI yang berpatroli di Perairan Laut Natuna Utara memerlukan kesiapan pendukung yang dilaksanakan oleh jajaran Lantamal dan Lanal wilayah kerja Koarmada I. Sehingga, perlu diyakinkan bahwa seluruh jajaran memiliki kesiapsiagaan yang tinggi untuk mampu mendukung operasi.
Heri juga berpesan kepada seluruh prajurit yang sedang di daerah operasi supaya tetap meningkatkan profesionalisme dan jaga kesehatan.
"Prajurit Koarmada I tidak boleh salah bertindak, karena dampaknya mempengaruhi hubungan antar negara. Oleh karena itu seluruh prajurit wajib meningkatkan profesionalisme dan pengetahuannya," tegasnya.
Menanggapi situasi ini, Heri menjelaskan pihaknya telah mengerahkan 4 unsur KRI.
"KRI Bung Tomo-357, KRI Yos Sudarso-353, KRI Wiratno-379 dan KRI Bontang-907 untuk melaksanakan siaga di Perairan Laut Natuna Utara dan memantau perkembangan situasi di lapangan," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Irvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Potret kapal perang pemburu ranjau di dasar laut milik TNI AL.
Baca SelengkapnyaDua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaArmada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.
Baca SelengkapnyaSaat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.
Baca SelengkapnyaTNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.
Baca SelengkapnyaMelihat Pulau Ndana yang ada di bagian paling Selatan Indonesia.
Baca Selengkapnya