Siti Fadilah bantah terlibat penunjukan langsung proyek alkes
Merdeka.com - Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, lepas tangan saat disinggung soal dugaan penunjukan langsung dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan dan perbekalan dalam rangka wabah flu burung tahun anggaran 2006 di Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, penggunaan sisa dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2006, pengadaan peralatan kesehatan untuk melengkapi Rumah Sakit Rujukan Penanganan Flu Burung, dan pengadaan Reagen dan Consumable penanganan virus flu burung tahun anggaran 2007 pada Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan.
Siti yang mengenakan baju biru itu mengatakan, mantan Direktur Bina Pelayanan Medik Dasar, Ratna Dewi Umar, bertanggung jawab penuh dalam pengadaan itu. Menurut dia, semua keputusan penunjukan ada di tangan pejabat eselon II.
"Saya ini menteri, Bu Ratna eselon II. Dalam penunjukan langsung, Bu Ratna mengajukan ke irjen, lalu irjen mengajukan ke saya. Dan saya meminta sekjen mengkaji apakah penunjukan langsung bisa atau tidak," kata Siti saat tiba di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (8/7).
Menurut Siti, hasil kajian Sekretaris Jenderal dan Inspektur Jenderal, baru diberikan kepada dia. Dia pun membantah terlibat dalam penunjukan langsung.
"Baru diberikan kepada saya itu mungkin dilakukan penunjukan langsung. Jadi tidak ada hubungan langsung antara saya dengan dia (Ratna). Saya hanya berhubungan dengan eselon I," ujar Ratna.
Dalam surat dakwaan Ratna Dewi Umar, Siti Fadilah disebut bersama-sama dengan Direktur Utama PT Prasasti Mitra, Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, dan Direktur PT Prasasti Mitra, Sutikno, diduga terlibat dalam dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan dan perbekalan dalam rangka wabah flu burung pada Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, penggunaan sisa dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun anggaran 2006
Kemudian, dalam berkas dakwaan sama, Siti bersama-sama dengan terdakwa Ratna Dewi Umar, Direktur Utama PT Kimia Farma Trading Distribution, Tatat Rahmita Utami, Direktur Utama PT Cahaya Prima Cemerlang, Freddy Lumban Tobing, dan Direktur Utama PT Bhinneka Usada Raya, Singgih Wibisono terlibat dalam dugaan korupsi pengadaan peralatan kesehatan untuk melengkapi Rumah Sakit Rujukan Penanganan Flu Burung, dan pengadaan Reagen dan Consumable penanganan virus flu burung tahun anggaran 2007 pada Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baca Pleidoi, Terdakwa Kasus Suap Basarnas Roni Aidil Kutip Perkataan Rasullullah
Roni dan Eks Kepala Basarnas Marsdya Henri Alfiandi diketahui kenal pertama kali saat ia masih berada di salah satu tim engineering pesawat.
Baca SelengkapnyaSheila On 7 hingga Iwan Fals Dikabarkan Ramaikan Kampanye Akbar di JIS, Ini Kata Timnas AMIN
Kampanye akbar Pilpres 2024 akan digelar pada tanggal 10 Februari sebelum memasuki masa tenang
Baca SelengkapnyaTiga Proyek Mangkrak Warisan Tom Lembong Dibereskan Menteri Bahlil
Dari proyek mangkrak tersebut, Bahlil bilang 78,9 persen sudah diselesaikan dalam kurun waktu 3 tahun saja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Balok Satu Tipu Teman SMA Janjikan Proyek Pengerasan Jalan, Kerugian Rp225 Juta
Ketua majelis hakim Budiman Sitorus menunda sidang pekan depan dengan agenda keterangan saksi
Baca SelengkapnyaTak Libatkan Mensos Risma Saat Bagikan Bansos, Ini Penjelasan Bahlil
Akhir-akhir ini Menko Perekonomian Airlangga Hartarto lebih sering membagikan bansos.
Baca SelengkapnyaMelelehnya Es di Pegunungan Ungkap Temuan Ribuan Artefak Berburu Berusia 6.000 Tahun, Ada Mata Panah dan Tongkat
Melelehnya Es di Pegunungan Ungkap Temuan Ribuan Artefak Berburu Berusia 6.000 Tahun, Ada Mata Panah dan Tongkat
Baca SelengkapnyaCak Imin Banggakan SlepetNomic, Pembangunan Pakai Hati dan Otak
Proyek menyedot uang rakyat yang hanya untuk selera tertentu akan dislepet.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Cak Imin Dulu Ikut Potong Tumpeng di IKN, Kini Berbalik Menolak Pemindahan Ibu Kota
Cak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak
Baca SelengkapnyaCak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca Selengkapnya