Merdeka.com - Mendapati putrinya tidak pulang dua hari, Zulham (45) gelisah. Dia dan keluarganya bertambah resah setelah mendapat informasi bahwa SM (16), sang anak, kemungkinan telah dijual kepada pria hidung belang.

Berdasarkan informasi yang dia dapat itulah Zulham mendatangi Mapolresta Medan, Sabtu (19/10). Warga Jalan M Yakub Lubis, Percut Sei Tuan, ini membuat laporan pengaduan dengan nomor STTLP 2745/K/X/2013/Resta Medan.

"Kamis (17/10) pagi, anak saya pergi sekolah, sampai sekarang tidak pulang-pulang. Biasanya tidak pernah telat pulang sekolah. Kamis (17/10) sore saya mulai mencari ke rumah-rumah kawannya, tapi tidak ada hasil. HP anak saya juga tidak aktif," cerita Zulham setelah membuat laporan di Mapolresta Medan.

Jumat (18/10) pagi, Zulham melanjutkan pencariannya dan mendatangi tempat SM bersekolah di SMK Jambi, Jalan Pertiwi, Medan. Di sana dia bertemu dengan kepala sekolah dan Y, teman dekat anaknya.

Informasi yang didapat Zulham dari Y membuatnya bertambah resah. Remaja itu bercerita kalau SM pergi bersama bekas kakak kelas mereka E.

Y mengaku sempat diperdaya dan diajak E ke salah satu hotel bintang empat di Kota Medan. Di sana, dia dijual kepada pria hidung belang seharga Rp 400 ribu. "Mendengar cerita itu, saya langsung menangis," aku pria yang bekerja sebagai pengemudi becak bermotor ini.

Menduga anaknya telah menjadi korban perdagangan manusia (trafficking), Zulham pun mengadu ke Polresta Medan.

Untuk menguatkan laporan, dia sempat mengajak Y dan keluarganya untuk mengadukan E. "Tapi orang tuanya tidak mau sama-sama buat laporan, mereka mau buat laporan sendiri," sebutnya.

Zulham berharap putrinya yang masih duduk di kelas 3 SMK itu segera pulang atau ditemukan. "Mudah-mudahan anak saya tidak apa-apa, semoga cepat pulang biar diperiksa bagaimana cerita sebenarnya," harap bapak empat anak ini.