Merdeka.com - Puluhan siswa SD Nahdlatul Ulama (NU) Nawa Kartika, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (1/5), memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Mei dengan berziarah ke Makam Sosrokartono.

Dalam ziarah ke Makam Raden Mas Panji (RMP) Sosrokartono yang dianggap sebagai pejuang pendidikan tersebut, diikuti 155 siswa kelas V SD NU Nawa Kartika didampingi guru dan kepala sekolah.

Setelah berziarah, para siswa mendapatkan penjelasan soal sejarah perjuangan Sosrokartono yang menguasai 26 bahasa asing dan 10 bahasa daerah Indonesia.

"Semasa hidupnya, Sosrokartono lebih memikirkan nasib rakyat kecil," kata juru kunci makam Sosrokartono, Sunarto.

Menurut dia, Sosrokartono yang merupakan kakak Raden Adjeng Kartini tidak hanya sekadar menjadi pejuang pendidikan, melainkan juga sebagai perintis kemerdekaan.

Hanya saja, kata dia, Sosrokartono tidak mau dipublikasikan terkait perjuangannya.

Sosrokartono kelahiran 10 April 1877 itu, kata dia, dikenal cerdas, karena menjadi orang Indonesia pertama yang menempuh pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi di Belanda.

Wafatnya Sosrokartono, kata dia, pada 8 Februari 1952, tanpa meninggalkan istri dan anak.

Lokasi pemakamannya, yakni di kompleks Makam Sedo Mukti, Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.

Kompleks makam tersebut, juga terdapat pula makam kedua orang tuanya Nyai Ngasirah dan RMA Sosroningrat serta kerabat-kerabatnya.

Kepala SD NU Nawa Kartika, Muhamad Ansori, mengungkapkan kegiatan ziarah ke makam Sosrokartono merupakan yang pertama.

"Selain berziarah, siswa juga perlu diperkenalkan bahwa Sosrokartono merupakan pejuang pendidikan," ujarnya.

Kemampuannya menguasai berbagai bahasa, kata dia, bisa dijadikan motivasi para siswa agar belajar tekun dan tidak mudah menyerah.

"Dia juga pejuang pendidikan yang terlupakan," ujarnya dikutip antara.

Farida, salah seorang siswa SD NU Nawa Kartika Kudus, mengakui, baru pertama kalinya mengunjungi makam Sosrokartono.

Dengan kunjungan tersebut, dia mulai mengetahui, bahwa dia yang merupakan saudara kandung RA Kartini merupakan pejuang pendidikan.