Siswa SD Pekayon Bekasi Belajar di Lantai Selama Dua Tahun
Merdeka.com - Sekitar 150 siswa SDN Pekayon Jaya 3 di Bekasi Selatan, Kota Bekasi, belajar di lantai akibat tak tersedianya kursi dan meja. Kondisi ini berlangsung sejak Desember 2017 lalu. Siswa yang belajar di lantai terdiri dari 6A, 6B, 5B, 2A, 2B dan 1B.
Wali Kelas 6 A Agus Herlana mengatakan, ruang kelas yang belum dilengkapi meja dan kursi merupakan gedung baru. Menurut dia, pihak sekolah telah mengajukan ke pemerintah agar fasilitas belajar ini segera direalisasikan.
"Saya kira ini lebih urgent itu (meja dan kursi) untuk kelancaran belajar, karena lama kelamaan anak itu kan hilang konsentrasi," kata Agus, Jumat (13/9).
Dia mengatakan, sistem belajar selama ini para siswa membawa meja lipat dari rumah untuk belajar di sekolah. Tetapi bagi yang tak mampu terpaksa belajar di lantai sambil membungkuk.
Salah satu siswa kelas 6A, Fikri Muhammad Daffa, mengatakan, sudah hampir dua tahun belajar tanpa menggunakan meja dan kursi. Namun, dia mengaku menikmatinya.
"Nikmatin saja belajar seperti ini," ujar warga Pekayon Jaya ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah mengatakan, instansinya telah menyiapkan anggaran daerah sebesar Rp11 miliar untuk pengadaan meubelair untuk sekolah dasar dan menengah pertama.
"Prioritas untuk gedung baru, tapi kalau ada sisanya dipakai peremajaan," kata Inay.
Menurut dia, meubelair tersebut bakal didistribusikan untuk 99 rombongan belajar (Rombel) di 76 SD Negeri dan 77 Rombel di 47 SMP Negeri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaWalau dia tak tamat menempuh pendidikan di bangku SD, nyatanya kini ia berhasil menjadi seorang bos dengan punya banyak karyawan.
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 558 penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bekasi belum masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaAtap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaProgram ini sebagai bentuk menjaga pondasi pendidikan berkualitas untuk kemajuan bangsa.
Baca SelengkapnyaPara pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca Selengkapnya