Merdeka.com - Menghadapi medan berbukit dan hutan, membuat polisi kesulitan bergerak menyisir daerah Poso, Sulteng. Padahal di hutan dan bukit ini para teroris melakukan pelatihan militer dan kegiatan teror lainnya.

"Kondisi alam hambatan yang paling utama kontur bergunung. Mereka lebih menguasai gunung makanya kita menggunakan orang yang biasa masuk perbukitan dan pegunungan," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Suhardi Alius di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (21/12).

Mengevaluasi peristiwa yang telah ada, kini polisi giat melakukan pengamanan di perbatasan. Apalagi sebelumnya telah diketahui para pelaku datang dari luar Poso.

"Tentu ada akan lebih ditingkatkan perbatasan. Lebih selektif terhadap arus keluar masuk di sana," lanjutnya lagi.

Akibat memanasnya lagi kondisi Poso, Kepala Korps Brimob langsung bergeser dari Papua ke Poso, Sulteng. Untuk langsung mengomandoi anak buahnya di sana.

Kemarin tiga orang Brimob tewas saat baku tembak dengan kelompok bersenjata di Poso. Beberapa orang yang diduga terlibat sudah diamankan.