Sinabung berstatus awas, warga di radius 7 Km segera dievakuasi
Merdeka.com - Setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung di Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara, menjadi awas, pemerintah setempat dan relawan siap melakukan tindakan antisipasi. Warga berada di radius tujuh kilometer diminta segera dievakuasi ke lokasi aman.
"Sedang dilakukan persiapan untuk melakukan evakuasi. Kita masih rapat membahas titik evakuasi dan jumlahnya, termasuk posko-poskonya," kata Kepala BPBD Karo Subur Tambun, Rabu (3/6).
Sementara itu, aktivis Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Susanto Ginting mengatakan, mereka telah siap untuk membantu evakuasi. Tetapi, belum ada panduan dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemerintah Kabupaten Karo terkait lokasi dan titik-titik evakuasi warga. Relawan dan aparat setempat telah menyampaikan status awas itu kepada seluruh masyarakat bermukim di radius tujuh kilometer dari Gunung Sinabung.
"Termasuk kepada warga yang sedang ada di ladang sudah kita beritahukan," kata Susanto.
Berdasarkan rencana sementara, sebagian warga akan dievakuasi ke arah Barat. "Untuk warga Desa Gurukinayan akan kita pindahkan ke dua alternatif, antara jambur Desa Payung atau jambur Desa Batu Karang. Tapi kami masih menunggu surat resmi dari bupati," tambah Susanto.
Susanto memaparkan, terdapat sejumlah kendala ditemui menjelang evakuasi itu. Seperti warga Desa Gurukinayan yang selama ini sudah menjadi pengungsi mandiri setelah mereka mendapat dana sewa lahan dan kontrakan. "Berarti tidak ada lagi penanganan dari pemda, harus swadaya. Sementara kontraknya berakhir bulan 6 ini," sebut Susanto.
PVMBG menaikkan status Gunung Sinabung menjadi awas setelah aktivitas vulkaniknya meningkat tajam dalam dua hari terakhir. Volume kubah lava juga meningkat menjadi lebih dari 3 juta meter kubik dan labil.
Masyarakat banyak bermukim dalam jarak tujuh kilometer di sisi Selatan hingga Tenggara. Warga dari tujuh desa dan satu dusun direkomendasikan direlokasi, yaitu Desa Sukameriah, Desa Berkerah, Desa Simacem, Desa Gurukinayan, Desa Kotatonggsa, Desa Berastepu, Desa Gamber dan Dusun Sibintun.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Kondisi Gunung Semeru Setelah Erupsi Menurut Badan Geologi
Warga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca Selengkapnya4 Pendaki yang Hilang di Gunung Sanghyang Bali Ditemukan Selamat
Empat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada
Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca Selengkapnya13 Pendaki Gunung Pangrango yang Hilang Ditemukan, Begini Kondisinya
13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Erupsi Jumat Pagi, Statusnya Kini Siaga
Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi Jumat pagi.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Gara-Gara Jalan Dikeramik, Banyak Pemotor 'Ngepot' di Medan
Persimpangan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, mendapat sorotan publik. Penggunaan material keramik membuat pemotor banyak terpeleset.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi Sumbar Erupsi Lagi, Waspadai Ancaman Lahar
Pendaki dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki kawasan Gunung Marapi yang berstatus siaga III.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi
Erupsi terjadi dengan durasi waktu tercatat selama 127 detik pada Sabtu malam pukul 22.13 WIB.
Baca SelengkapnyaAktivitas Erupsi Meningkat, Status Gunung Ili Lewotolok Naik Jadi Level Siaga
Masyarakat diminta diungsikan ke daerah yang lebih aman.
Baca Selengkapnya