Simpatisan: Bukan pendukung Prabowo kalau kita tidak legowo
Merdeka.com - Simpatisan Capres Prabowo Subianto, menggelar aksi keprihatinan di Bundaran Gladag, Solo, Kamis (21/8) siang. Mereka membawa keranda mayat putih, payung dan beberapa poster bertuliskan keprihatinan terhadap sikap Mahkamah Konstitusi (MK) yang dinilai mengabaikan aspirasi rakyat, khususnya pendukung Prabowo di tanah air.
Meski prihatin terhadap sikap MK, namun mereka mengajak para pendukung Prabowo ikhlas menerima apapun keputusan MK. Menurut mereka, siapapun nanti yang memenangkan pilpres harus diterima dan didukung bersama.
"Bukan pendukung Prabowo kalau kita tidak bisa legowo, menerima keputusan MK," ujar Anang dari Barisan Muda Klaten, saat melakukan orasi.
Koordinator aksi, Benny B menambahkan, meski MK banyak merugikan capres dukungannya, ia tetap mengimbau pendukung Prabowo mengendalikan diri.
"Tuntutan kita tidak digubris oleh MK. Demokratisasi tidak diperhatikan. Keranda mayat ini sebagai simbul matinya hati nurani dan demokratisasi dari MK. Sampai kapanpun kami akan tetap mendukung Prabowo," katanya.
Menurut Benny, aksi tersebut bukan untuk membela salah satu calon presiden. Baginya aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan agar MK menegakkan demokrasi. Siapapun presidennya, lanjut Benny, adalah yang terbaik buat rakyat Indonesia.
"Jabatan presiden bukan tujuan utama bagi Prabowo. Dari awal Pak Prabowo mengajarkan sikap ksatria, untuk siap menang dan kalah," ucapnya.
Benny menegaskan agar para pendukung Prabowo di Solo dan Indonesia selalu menjaga kondusifitas dan keamanan dan hidup berdampingan bersama warga masyarakat lainnya.
Dalam aksi tersebut simpatisan Prabowo membawa poster dan spanduk bertuliskan: "Jangan biarkan Prabowo sendirian melawan asing", "Rakyat bersatu tegakkan keadilan kebenaran UUD 45, Pancasila keutuhan NKRI", "Matinya Demokrasi KPU Bawaslu". Kemudian tulisan "MK Bukan Mesin Kalkulator"
Usai melakukan aksi, mereka melakukan doa bersama untuk kebaikan bangsa. Sementara keranda mayat yang mereka gunakan untuk berdemo, tetap ditinggalkan di bawah patung Slamet Riyadi, Gladag.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Puji Jokowi: Ilmunya Tinggi, Ubah Lawan jadi Kawan
Prabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaPrabowo ke Pihak yang Tidak Memilihnya: Kami Presiden-Wapres, Akan Bekerja untuk Seluruh Rakyat
Prabowo bakal membuktikan kerjanya kepada para pihak yang tidak memilihnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Yakin Transisi Pemerintahan Baru Berjalan Mulus, Ini Alasannya
Prabowo mengakui bagian dari tim Jokowi, yang akan melanjutkan kebijakan-kebijakannya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaSaat Prabowo Puji Pemimpin Indonesia Termasuk Megawati: Kita Harus Akui Jasa dan Prestasi Beliau
Dalam setiap masa kepemimpinan, hal-hal baik harus dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Cerita Kedekatan dengan Semua Presiden Indonesia, Nama Megawati Tak Disebut
Prabowo mengucapkan terima kasih kepada presiden-presiden sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Kembali Memuji Jokowi dan SBY Setinggi Langit
Prabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.
Baca Selengkapnya