Sidang pembunuhan ricuh, 18 anggota FBR ditangkap polisi

Merdeka.com - Sidang kasus pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya Ketua Gardu Tapak Jalak FBR Sabar Ganda Asri, Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren Kota Tangsel yang dilakukan lima anggota Pemuda Pancasila, berjalan ricuh. Akibat kericuhan itu, 18 anggota FBR diamankan polisi dalam insiden di Pengadilan Tangerang tersebut.

Usai persidangan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi, kelima terdakwa yakni Abduloh, Ari Juliansyah, Abdul Komar, Mulyadi dan Yadi digiring ke ruang tahanan. Disaat akan dibawa ke ruang tahanan itulah, anggota FBR berusaha memukuli kelima terdakwa.

"Mereka itu berhasil kami cegah," ujar Kasat Intel Polres Metro Tangerang Kota AKBP Aloysius, Kamis (13/12).

Namun, polisi mengamankan seorang yang diduga provokator. Anggota FBR itu terlihat melakukan pemukulan pertama kali. Karena melihat rekannya diamankan, massa FBR tidak terima, sehingga menyerang petugas polisi.

"Petugas kami juga sempat dilempar kaca, tapi tidak kena. Karena mereka mulai melakukan tindakan anarkis. Kami mengamankannya. Sebagian melarikan diri ke arah Jalan Veteran," papar Aloysius.

18 Anggota FBR itu diamankan ke Polres Metro Kota Tangerang. Selain itu, 15 sepeda motor milik mereka diangkut petugas.

"Kita juga mengamankan satu buah ketapel dan kelereng dari salah satu anggota yang diamankan," terang perwira menengah ini.