Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat kunjungan kerja di Wonosobo menyempatkan diri untuk melakukan inspeksi mendadak di SPBU Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Saat sidak, Ganjar mendapati banyak mobil mewah di SPBU itu yang malah memilih premium dan langsung menegurnya.

"Wah mobilnya mewah kok masih pakai bensin premium bersubsidi yah?" tegur Ganjar kepada salah seorang pengemudi mobil di lokasi, Rabu (27/8).

"Saya sopir pak. Ini mobil juragan saya," jawab sang sopir sambil salah tingkah di hadapan orang nomer satu di Jateng itu.

Selain itu, Ganjar juga mendapati ratusan warga sekitar yang mengantri hingga mengular dengan membawa ratusan jerigennya. Bahkan, secara sengaja Ganjar ikut mengantri dan mengamati proses pelayanan petugas SPBU mengisi satu persatu jerigen berkapasitas antara 25 sampai 30 liter.

"Lhah! Ini kok nggak pakai surat keterangan yah? Maksimal diisi berapa ini?" tanya Ganjar ke beberapa warga pria, wanita dan anak-anak yang ikut mengantri.

Ganjar pun langsung mendatangi pengawas SPBU Parakan yang sedang menghitung uang hasil penjualan BBM itu. Beberapa pegawai pun langsung menyambut dengan antusias kedatangan Ganjar secara mendadak.

Salah seorang pengawas SPBU, Heru, langsung menjawab pertanyaan Ganjar terkait banyaknya para warga yang membeli BBM premium bersubsidi tanpa adanya surat keterangan dari pihak kelurahan atau kecamatan.

"Mereka sudah kami kenal dan paham Pak Gub sehingga kami paham mana penjual eceran dan tidak. Lagian kami juga melayani mereka maksimal 30 liter saja untuk mereka jual kembali," ungkap Heru.

Meski sidah dijelaskan, Ganjar pun tidak percaya begitu saja. Dia malah kembali ke ratusan warga yang mengantri dengan menggunakan jerigen.

Usai sidak, Gubernur Jawa Tengah itu mengungkapkan bahwa pihak Pertamina telah melaporkan ke dirinya selain di Temanggung, antrian panjang juga terjadi di tiga wilayah Jateng lainya, Brebes, Tegal dan Klaten. "Pertamina melaporkan ke saya mengatakan antrian panjang terjadi di Tegal, Brebes dan Klaten hari ini. Dan saya menemukan ini, nampaknya distribusi belum lancar," ungkapnya.

Ganjar juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhemat dalam penggunaan BBM jenis premium bersubsidi. Bahkan, kalau perlu masyarakat beralihlah ke BBM jenis pertamax.

"Saya juga mengapresiasi karena banyak sepedamotor mau beli pertamax. Maka saya ingatkan mbok yaho mobil-mobil yang bagus itu mbok beli pertamax. Ya saya kira untuk yang mampu belilah pertamax. Yang mampu belilah pertamax karena kondisi ini masih dalam proses pengendalian. Apapun namanya pengumumanya sampai dengan November, sampai dengan Desember pengadaan solar dan premium akan terputus," kilahnya.

Ganjar juga meminta pihak Pertamina untuk selalu bersosialisasi dan memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang kondisi sebetulnya persediaan BBM yang ada. "Memang saya meminta kepada pertamina agar banyak-banyak menyampaikan ke masyarakat, untuk mengerti kondisi saat ini. Maka kalau yang lebih baik gunakan kendaraan umum akan lebih baik gunakan kendaraan umum. Yang menggunakan kendaraan pribadi boros-boros tidak usah gunakan kendaraan pribadi," tuturnya.

Jika ditemukan adanya spekulan atau penimbun BBM di lapangan, Ganjar juga meminta kepada aparat penegak hukum dalam hal ini Polri untuk tegas menindaknya. "Ya kalau ada spekulan saat ini bermain disikat aja," pungkasnya.