Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sidak ke Karawang, Disperindag Jabar Temukan Gudang Berisi Timbunan 150 Ton Bawang

Sidak ke Karawang, Disperindag Jabar Temukan Gudang Berisi Timbunan 150 Ton Bawang Gudang penyimpanan bawang putih impor di Karawang. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar menemukan perusahaan yang diduga melakukan penimbunan bawang putih impor ratusan ton. Ini merupakan salah satu tindak lanjut pencarian penyebab kekurangan stok bawang putih di pasaran.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Moh. Arifin Soendjayana mengatakan temuan itu berhasil diungkap hasil kerja sama dengan Satgas Pangan Polda Jabar yang dipimpin AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat.

Penelusuran praktik penimbunan bawang dilakukan dengan cara inspeksi mendadak ke gudang milik PT SPS di Karawang Timur. Perusahaan tersebut memiliki kuota impor bawang putih sebanyak 720 ton untuk didistribusikan ke berbagai wilayah.

Dalam hasil sidak diketahui pihak distributor tidak sepenuhnya menyalurkan stok sejak bulan november 2019. "Total (kuota impor) 720 ton untuk pasokan di Jawa Barat 90 persen atau sebanyak 648 ton. Lalu 72 ton ke Lampung. Harusnya ini bawang sudah keluar November," kata Arifin saat dihubungi, Rabu (12/2).

"Kami sidak langsung ke lokasi gudang bawang putih ada banyak mungkin sekitar 150 ton (yang belum didistribusikan)," ia melanjutkan.

Tindak lanjut hukum temuan dugaan penimbunan ini akan diserahkan kepada Polda Jabar. Pihak importir yang diketahui berada di Surabaya itu rencananya akan dipanggil dimintai keterangan pekan ini.

"Soal indikasi penimbunan kita serahkan ke Polda Jabar, ada mekanisme hukum. Ini menjadi catatan tersendiri untuk importir atau pedagang besar agar tidak melakukan penimbunan bawang putih," katanya.

Arifin menjelaskan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memintanya untuk segera mengatasi kelangkaan bawang putih di pasaran. Dengan temuan ini, penyebab kelangkaan bukan hanya karena pembatasan impor bawang putih dari China setelah adanya isu virus corona.

Hasil laporan Satgas Pangan di tingkat pusat, pekan ini harga bawang putih di sejumlah daerah terpantau masih tinggi meski sudah mengalami penurunan 17 persen. Disperindag pun sudah mengoptimalkan pasokan bawang putih dari sejumlah sentra di wilayah Indramayu, Garut dan Tasikmalaya.

Ini menjadi bagian dari solusi karena Badan Urusan Logistik (Bulog) pun tidak bisa menyediakan bawang putih untuk stok pasar. "Satu-satunya impor pangan dari Cina ke Jawa Barat cuma bawang putih," lanjutnya.

Di lain pihak, kecurigaan adanya spekulan dengan cara menimbun komoditas bawang putih dikemukakan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah.

Sebelumnya, ia sudah melakukan pengecekan ke enam pasar tradisional. Hasilnya, harga bawang putih naik hingga 100 persen dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp60 ribu per kilogram dalam sepekan ini.

Pasokan bawang putih di pasar tradisional hanya bisa memenuhi untuk dua bulan mendatang. "(Kenaikan harga bawang putih) ini di luar kewajaran, kita monitor setiap Kamis ke lapangan ke pasar tradisional dan modern, kita ada keanehan, kenapa dalam satu minggu naiknya tinggi," ungkapnya.

"Padahal impor (bawang putih) dari China masih berjalan. Harusnya (stok) bawang putih tidak perlu dikhawatirkan," jelas dia.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kebutuhan Hanya 600 Ton, Menteri Zulhas Buka Keran Impor Bawang Putih 300 Ribu Ton

Kebutuhan Hanya 600 Ton, Menteri Zulhas Buka Keran Impor Bawang Putih 300 Ribu Ton

Zulkifli bilang kebutuhan bawang putih di masyarakat hanya mencapai 600 ton. Namun dia membuka keran impor bawang putih hingga 300 ribu ton.

Baca Selengkapnya
Kemendag Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Bawang Putih Jelang Lebaran

Kemendag Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Bawang Putih Jelang Lebaran

China menjadi pemicu harga bawang putih di Indonesia meroket jelang lebaran.

Baca Selengkapnya
BRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif

BRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif

Perubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dirut Bulog Cek Stok Beras di Pasar Johar Karawang, Pasokan Sudah Mendekati Normal

Dirut Bulog Cek Stok Beras di Pasar Johar Karawang, Pasokan Sudah Mendekati Normal

Tambahan pasokan dari beras SPHP sebesar 300 ton perhari membuat pasokan beras di Karawang sudah mendekati pasokan normal.

Baca Selengkapnya
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Impor 20.000 Ton Bawang Putih dari China, Ini Alasannya

Pemerintah Bakal Impor 20.000 Ton Bawang Putih dari China, Ini Alasannya

Pemerintah mengutus ID Food untuk mengimpor 200.000 ton bawang putih dari China.

Baca Selengkapnya
Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi

Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi

Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak

Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak

Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.

Baca Selengkapnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.

Baca Selengkapnya