Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Siapa Bu Pur, kerabat SBY di pusaran korupsi Hambalang?

Siapa Bu Pur, kerabat SBY di pusaran korupsi Hambalang? Proyek Hambalang Bogor. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Dalam audit investigasi jilid 2 BPK terkait proyek Hambalang, disebutkan bahwa istri kepala rumah tangga Cikeas, Kombes Pol (Purn) Purnomo D Rahardjo, Sylvia Sholehah atau Bu Pur ikut andil dalam memuluskan proyek Hambalang. Bu Pur disebut-sebut sebagai kerabat dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Namun hal itu dibantah oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Hermanto. Menurut dia, keluarga SBY hanyalah Bu Ani Yudhoyono, Agus Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono.

Agus mengaku belum membaca secara detail tentang audit investigasi jilid dua BPK tentang proyek Hambalang. Kendati demikian, dia yakin bahwa tak ada keterlibatan keluarga Cikeas dalam proyek Hambalang.

"Kami memang secara detail dan kemarin yang kita lihat pokoknya saja yang sangat berbeda dengan Hambalang berikutnya. Kalau saya melihat, yang saya ketahui, saya kan dari Partai Demokrat ya, tentunya keluarga Cikeas tidak pernah mencampuri, apa lagi mengintervensi masalah anggaran yang ada di Pemerintah RI ini," kata Agus di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/8).

Agus yang juga adik ipar SBY ini membantah jika proyek Hambalang yang semula single years menjadi multi years karena ada intervensi Cikeas. Dia menambahkan, proyek Hambalang dari single year menjadi multi years juga disepakati oleh anggota Komisi X lain.

"Yang membikin kaget itu siapa (single year ke multi year), saya juga tidak tahu, tapi yang jelas bahwa kami yakini kalau keluarga Cikeas, dalam hal ini, yang di luar-luar ya tidak pernah mengintervensi anggaran di Republik Indonesia ini," terangnya.

Agus enggan berpolemik siapakah sosok Bu Pur sebenarnya hingga namanya masuk dalam pusaran korupsi Proyek Hambalang. Dia meyakini bahwa pihaknya tak tahu persis latar belakang Bu Pur karena tidak tinggal di Cikeas.

"Saya, mungkin teman-teman bisa melihat di sana barangkali, dari mana asal usulnya saya sendiri kurang tahu begitu. Karena memang kami sebagai kader tidak tahu secara penuh siapa-siapa keluarga yang ada di sana (Cikeas)," imbuhnya. Sepengetahuan dia, yang tergolong dalam keluarga Cikeas hanya keluarga inti dari SBY dan istrinya Ani Yudhoyono.

"Tapi kalau keluarga intinya Cikeas, Pak SBY, Bu Ani hanya mempunyai dua anak yaitu Mas Agus dan Mas Ibas, itu yang saya ketahui. Kalau Pak SBY, itu anak tunggal, saudara-saudara yang sekandung tidak ada. Kalau Bu Ani memang ada juga, memang barang kali juga, banyak tentunya keluarga sekandung saya yakini bahwa tidak pernah mengintervensi masalah anggaran yang ada di RI ini," terang dia.

Ketika didesak, artinya memang Bu Pur bukan bagian dari keluarga Cikeas?

"Saya tidak mau mengatakan itu, karena saya dari pihak luar tentunya tidak tahu persis bagaimana masalah hubungan saudara dan lain sebagainya," ujarnya.

Sebelumnya, penelusuran merdeka.com, Kamis (29/8), dalam audit BPK itu, tertulis ada tiga orang dekat keluarga Presiden SBY turun langsung meyakinkan para pejabat berwenang agar mengubah kontrak single year menjadi multiyear.

"Pada saat proses permohonan sekitar Oktober 2010, WM mengaku diyakinkan oleh pihak-pihak yang dapat membantu proses multi years ke Kementerian Keuangan, yaitu SSH, AGU dan WWS," demikian kalimat hasil audit investigasi Hambalang jilid II, halaman 37 yang diterima merdeka.com.

Audit itu juga menerangkan bagaimana IR mengenalkan SSH kepada WM setelah SSH menghadap AAM. IR mengantarkan SSH ke ruang kerja WM dengan menjelaskan bahwa SSH akan meminta pekerjaan di Kemenpora sesuai dengan petunjuk dan persetujuan AAM.

Dari situ, AGU dan WWS kemudian kerap melakukan koordinasi dengan WM sebagai tindaklanjut dari pekerjaan yang akan diberikan kepada SSH. AGU dan WWS sendiri disebut dalam LHP jilid II itu adalah orang yang diminta SSH secara khusus untuk membantu proses pengurusan kontrak tahun jamak (multi years) proyek P3SON.

"WM mengaku pernah mendapatkan penjelasan dari AGU dan WWS bahwa SSH telah melakukan komunikasi dengan pihak Kementerian PU dan Kementerian Keuangan, termasuk melakukan komunikasi dengan AR dan ADWM."

Inisial SSH sendiri merujuk pada Sylvia Sholehah atau Bu Pur. SSH adalah istri Kombes Pol (Purn) Purnomo D Rahardjo yang juga kepala rumah tangga Cikeas. Sementara WWS Widodo Wisnu Sayoko adalah anak dari Bu Pur. Keduanya pernah diperiksa oleh KPK dalam kasus tersebut.

WM adalah inisial dari mantan Sekretaris Menpora Wafid Muharam. AAM adalah mantan Menpora Andi Alfian Mallarangeng. Adapun ADWM adalah inisial Agus Dermawan Wintarto Martowardojo atau Menteri Keuangan yang kini menjadi Gubernur Bank Indonesia, dan AR adalah inisial Anny Ratnawaty, mantan Dirjen Anggaran Kemenkeu yang kini menjadi Wakil Menteri Keuangan.

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.

Baca Selengkapnya
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK

Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK

Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu

Kejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu

Sudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan Penuhi Panggilan KPK: Kita Harap Harun Masiku Segera Ditangkap

Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan Penuhi Panggilan KPK: Kita Harap Harun Masiku Segera Ditangkap

Wahyu menyebut dirinya membawa dokumen untuk diperlihatkan kepada penyidik dalam proses pemeriksaan.

Baca Selengkapnya
Survei LSI: Ternyata Prabowo Didukung 34,8% Suara PDIP, 53,5% Suara NasDem, 47% Suara PKB

Survei LSI: Ternyata Prabowo Didukung 34,8% Suara PDIP, 53,5% Suara NasDem, 47% Suara PKB

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyampaikan, suara para pemilih sesuai basis partai politik nyatanya terpecah.

Baca Selengkapnya
Babak Baru Pengusutan Kasus Harun Masiku, KPK akan Periksa Mantan Komisioner KPU Wahyu Besok

Babak Baru Pengusutan Kasus Harun Masiku, KPK akan Periksa Mantan Komisioner KPU Wahyu Besok

KPK akan memeriksa mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan

Baca Selengkapnya
Eks Bupati Bandung Barat Aa Umbara Bebas Bersyarat

Eks Bupati Bandung Barat Aa Umbara Bebas Bersyarat

Aa Umbara Sutisna terjerat kasus korupsi Pengadaan Barang Tanggap Darurat Bencana Pandemi Covid-19 pada Dinas Sosial Pemkab KBB.

Baca Selengkapnya
Mantan Gubernur Wayan Koster Diperiksa Polda Bali, Kabid Humas: Terkait Laporan Dugaan Korupsi

Mantan Gubernur Wayan Koster Diperiksa Polda Bali, Kabid Humas: Terkait Laporan Dugaan Korupsi

Mantan Gubernur Bali dan sekaligus Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster diperiksa Polda Bali, Rabu (3/1). Dia diperiksa terkait laporan dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya
Prabowo Yakin Dilantik 20 Oktober Jadi Presiden, NasDem: Namanya Kepercayaan Diri Boleh Saja

Prabowo Yakin Dilantik 20 Oktober Jadi Presiden, NasDem: Namanya Kepercayaan Diri Boleh Saja

Dia meminta agar KPU bersedia untuk melakukan audit forensik agar segala dugaan kecurangan bisa diungkapkan.

Baca Selengkapnya