Setelah 61 tahun, sekolah pilot negeri didirikan di Banyuwangi
Merdeka.com - Setelah 61 tahun, pemerintah akhirnya membangun lagi sekolah pilot negeri. Kementerian Perhubungan memulai peletakan batu pertama sekolah pilot negeri Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) di Banyuwangi, Jawa Timur. Pemerintah terakhir kali mendirikan sekolah serupa pada 1952 di Tangerang atau yang dikenal dengan nama Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, sekolah tersebut dibangun di atas lahan 5.000 meter persegi di kawasan sebelah selatan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. "Peletakan batu pertama sudah selesai dilakukan kemarin. Kami berharap sekolah pilot ini bisa ikut memenuhi kebutuhan SDM di industri penerbangan yang terus meningkat," ujar Anas dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (14/6).
Tahun lalu, Kementerian Perhubungan memprediksi total penumpang maskapai penerbangan nasional berjadwal mencapai 72.472.054, di mana 63.625.129 penumpang di antaranya merupakan penumpang domestik dan 8.846.925 penumpang internasional.
"Sebagai negara kepulauan dengan 17.000 buah pulau dan 240 juta jiwa penduduk, Indonesia adalah pasar besar bagi industri penerbangan. Ke depan pasarnya terus menguat seiring stabilnya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kelas menengah. Karena itu, pengembangan SDM pilot melalui sekolah pilot di Banyuwangi ini akan sangat mendukung terciptanya industri penerbangan nasional yang kompetitif," ujar Anas.
Kebijakan ASEAN Open Sky 2015 hingga kebijakan pasar penerbangan tunggal ASEAN 2020, lanjut Anas, membutuhkan setidaknya tambahan 4.000 pilot, 1.000 pengatur lalu lintas, dan 4.500 teknisi. "Banyuwangi ingin ikut berkontribusi dalam hal penciptaan pilot," kata Anas.
Dia mengatakan, pemerintah pusat membiayai seluruh taruna yang menimba ilmu di sekolah penerbangan. Minimal lulusan SMA dapat mengikuti tes untuk masuk di sekolah tersebut. Bagi mereka yang diterima masuk, tidak dibebani biaya apapun selama menjalani sekolah selama 1-1,5 tahun itu. "Siapa pun bisa mengikuti seleksi tes masuk sekolah penerbangan pemerintah selama memenuhi persyaratan dan lolos ujian. Kami berharap sekolah ini bisa dimanfaatkan oleh putera-puteri terbaik bangsa," ujarnya.
Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Yudhisari Sitompul, mengatakan, saat ini tengah berjalan pembangunan tahap pertama sekolah pilot negeri di Banyuwangi yang dibiayai APBN 2013 sebesar Rp 36 miliar.
Tahun ini, targetnya adalah menyelesaikan hanggar untuk kapasitas 12 pesawat, dua asrama yang bisa menampung 80 siswa pilot, serta satu kantor.
"Selanjutnya pada tahap kedua nanti akan dibangun shelter dan kelengkapan lainnya. Mudah-mudahan dengan adanya sekolah penerbangan ini bisa ikut menggeliatkan potensi lain yang ada di Banyuwangi," kata Yudhisari.
Untuk sekolah pilot di Banyuwangi, total dana yang disiapkan mencapai Rp 200 miliar untuk penyelesaian kampus dan berbagai fasilitas ideal lainnya yang akan tuntas 2016.
Kepala Badan Pengembangan SDM Kemenhub Santoso Eddy Wibowo menambahkan, untuk saat ini siswa angkatan pertama ATKP sebanyak 12 taruna. Untuk materi pembelajaran terdiri atas teori tatap muka di kelas dan training simulator flight dengan masa pendidikan 14-15 bulan.
Untuk pelaksanaan demo flight, kata Eddy, memakai lima pesawat latih jenis Cesna 172 S, dengan instruktur yang didatangkan langsung dari Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), Curug. "Untuk bisa lulus dan dinyatakan siap terbang secara profesional, para taruna wajib memenuhi demo flight class tidak kurang selama 210 jam," ujar Edy.
Eddy mengatakan, SDM merupakan faktor vital dalam industri penerbangan. Dalam setahun, seiring dengan penambahan maskapai penerbangan, jumlah pilot yang diperlukan setidaknya 800 pilot per tahun. Adapun untuk kawasan Asia, kebutuhannya mencapai sekitar 185.000 pilot hingga 2031.
Kementerian Perhubungan sudah menjalin kerja sama dengan Boeing untuk meningkatkan kualitas SDM di industri penerbangan di Indonesia, termasuk para calon pilot.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan
Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaCiptakan Peluang Usaha, Ratusan Warga Banyuwangi Ikuti Kursus Gratis Aneka Keterampilan
Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca SelengkapnyaTak Lulus SD, Pria ini Kini Jadi Bos Punya Banyak Karyawan Penghasilan Sehari Jutaan Rupiah
Walau dia tak tamat menempuh pendidikan di bangku SD, nyatanya kini ia berhasil menjadi seorang bos dengan punya banyak karyawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Atap SMA Negeri 1 Ciampea di Bogor Ambruk, Sejumlah Siswa Dikabarkan Luka-Luka
Atap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaMuhadjir dan Airlangga Jelaskan Sumber Dana Bansos yang Dibagikan Presiden Jokowi
Muhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca SelengkapnyaBandaranya Ekstrem Pilotnya Bernyali, Penampakan Pesawat di Papua Jadi Taksi Warga
Begini penampakan bandara ekstrem di Papua dengan landasan tanah. Di tempat ini pesawat jadi taksi warga.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya Berkat Pengembangan Sektor Kelautan
Bupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaDulu Hidup Susah dan Putus Sekolah, Kini Miliuner Ini Hidup Bergelimang Harta dengan Kekayaan Mencapai Rp1.000 Triliun
Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, dia memiliki Global Express BD-700, jet privat yang didesain oleh Bombardier.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca Selengkapnya