Sesditjen Ketenagalistrikan kikuk disinggung soal anggaran
Merdeka.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Arief Indarto, menyelesaikan pemeriksaan sebagai saksi kesekian kalinya, dalam kasus dugaan korupsi penggunaan anggaran dalam kegiatan sepeda sehat, sosialisasi kampanye hemat energi, dan perawatan gedung oleh Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM.
Tetapi, pria paruh baya itu nampak kikuk menjawab ketika dicecar awak media soal dugaan keterlibatannya dalam permainan anggaran disangkakan kepada mantan Sekjen Kementerian ESDM, Waryono Karno.
Arief yang mengenakan kemeja batik lengan panjang merah dan menenteng map itu sempat mencoba mengelabui awak media saat hendak meninggalkan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia memanfaatkan momen kesibukan awak media sedang menanyai Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, dan Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja. Dia lantas meninggalkan Gedung KPK melalui pintu tamu biasa. Tetapi, para pewarta foto sudah bersiaga mengincar sosoknya. Begitu dia menuruni anak tangga, awak media langsung menyergapnya.
Awalnya Arief enggan menjawab pertanyaan awak media. Entah ketakutan atau karena hal lain, wajahnya nampak pucat dan suaranya bergetar ketika berhadapan dan menjawab pertanyaan para pewarta. Ketika langsung disinggung soal dugaan penggelembungan anggaran kegiatan sosialisasi kampanye hemat energi, Arief langsung menyangkal sekaligus gelagapan.
"Oh enggak," jawab Arief kepada awak media di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/12).
Arief lantas berjalan menuju pintu gerbang kedua KPK, tapi awak media terus membuntutinya. Dia hanya mengaku pemeriksaan kali ini dicecar soal proses penetapan anggaran.
"Ya masih seputar umum saja. Tentang penganggaran. Kalau saya tentang revisi," ujar Arief.
Arief juga enggan berkomentar soal penahanan sejawatnya, Waryono Karno, oleh penyidik KPK kemarin. "Ya itu urusan KPK," ucap Arief menyudahi wawancara sambil berjalan menuju Kopaja 66.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional
Dengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.
Baca Selengkapnya13 Saksi Diperiksa Ungkap Senjata Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang
Kasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.
Baca SelengkapnyaKejari Serang Hentikan Penuntutan Kasus Pengembala Ternak Jadi Tersangka karena Lawan Pencuri
Kejari Serang menyatakan kasus Muhyani tidak layak untuk dilimpahkan ke pengadilan pengembala ternak itu melakukan pembelaan terpaksa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung Bakal Bikin Satgas Khusus, Diyakini Penanganan Perkara Korupsi Timah Kian Terang
Kejagung telah menetapkan belasan orang sebagai tersangka dalam perkara ini
Baca SelengkapnyaBerkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Baca SelengkapnyaSegini Santunan dari Pemerintah untuk Korban Meninggal Kecelakaan KA di Cicalengka
Besaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.
Baca Selengkapnya6 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Ganjar: Oknumnya Tak Boleh Semena-Mena
Ganjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.
Baca SelengkapnyaSederet Kecurangan Pemilu 2024 yang Digulirkan Lewat Hak Angket, Bukan Untuk Pemakzulan Jokowi
Megawati Soekarnoputri semangat menggulirkan Hak Angket untuk membongkar kecurangan Pemilu 2024
Baca Selengkapnya