Sesak napas, TKW asal Sukoharjo meninggal di Malaysia
Merdeka.com - Widyastuti (23) seorang tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia, meninggal dunia belum lama ini. Jenazah putri sulung pasangan Lasimin (45) dan Sutinah (42) warga RT 2 RW 10, Dukuh Menggungan, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, tiba di rumah duka Selasa (9/2) dan segera dimakamkan.
Isak tangis pecah saat jenazah Widyastuti yang terbungkus dalam peti, dibuka di depan rumah duka. Kedua orangtuanya tidak kuasa mencucurkan air matanya.
Kematian gadis yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga tersebut diduga akibat sakit sesak napas. Pasalnya tak ada bekas luka atau penganiayaan dalam tubuh Widyastuti. Bahkan menurut informasi, Widyastuti sempat dirawat di rumah sakit.
“Meskipun berat, kami tetap mengiklaskan kepergian anak saya. Dia punya riwayat sakit sesak napas,” ujar Lasimin.
Menurut ayah empat anak itu, Widyastuti sudah sejak 2011 berangkat ke Negeri Jiran melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) Sukses Mandiri Utama Sragen. Pada tahun 2013, anaknya tersebut sempat pulang. Saat itu, lanjut Lasimin, kondisi anaknya sehat.
“Anak saya sebenarnya 5 bulan lagi mau pulang untuk berwirausaha di rumah. Tapi Tuhan berkehendak lain,” katanya.
Lasimin mengakui, selama ini putrinya menjadi tulang punggung keluarga. Dia ikut membiayai dua adiknya Dyah Saputri (17) dan Dafid Kurniawan (15) yang masih duduk di bangku sekolah. Kabar kematian anaknya, kata Lasimin, didapatnya melalui pihak kelurahan.
"Ada perwakilan PJTKI yang datang ke Balai Desa Telukan untuk mengabarkan soal kematian anaknya saya yang bekerja di pabrik elektronik Wetern Digital," terangnya.
Kepala Desa Telukan, Sriyanto membenarkan, jika ada perwakilan dari PJTKI Sukses Mandiri Utama Sragen yang mendatanginya.
"Kami mendapat informasi kematian Widyastuti pada hari Senin (8/2) pukul 13.00. Namun jenazah baru datang di rumah duka sekitar pukul 08.00. Kami sudah melaporkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans)," ucapnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepak Terjang 3 KKB Anak Buah Guspi Waker yang Ditembak di Intan Jaya
KKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca SelengkapnyaMengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Penduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSatu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya
KKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi
Saat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Sampah Menumpuk di Tepi Jalan, Kini Tempat Pembuangan Sampah di Tuban Bisa Hasilkan Rp13 Juta per Bulan
Keberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.
Baca SelengkapnyaBaku Tembak di Intan Jaya, TNI-Polri Lukai 3 Anggota KKB
Bayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.
Baca SelengkapnyaTKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai
Gerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.
Baca SelengkapnyaTerima Dukungan dari Nelayan, Prabowo Cerita Pernah Berenang ke Nusakambangan
Mantan Danjen Kopassus ini lalu cerita bahwa dulu sering mengunjungi Nusakambangan.
Baca SelengkapnyaTakut Usai KKB Tembak Brimob dan Bakar Rumah, Warga Sugapa Intan Jaya Berbondong-bondong Mengungsi ke Pos TNI
KKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca Selengkapnya