Seorang Guru di Depok Dinonaktifkan Sementara karena Perkara Cuitan
Merdeka.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok menjatuhkan sanksi kepada ER, guru honorer sekolah dasar negeri (SDN) di Depok. Pasalnya dia sempat melontarkan cuitan di sosial media yang dianggap sebagai fitnah terhadap Habib Rizieq Shihab atas penutupan Holywings. Untuk sementara waktu ER tidak diperbolehkan mengajar. Dia pun saat ini dalam proses pemeriksaan Disdik Depok.
"Sementara di rumah dulu sambil menyelesaikan masalah yang ada. Karena mungkin akan dipanggil ke Dinas. Jadi enggak perlu ke sekolah," kata pihak SDN Pondok Petir 3, Zainul Arifin, Jumat (8/7).
Ketika ditanya apakan nantinya ER akan dirumahkan, Zainul mengaku tidak tahu pasti. "Belum tahu, karena menunggu keputusan dari dinas, biar fokus juga, karena banyak tamu yang datang ingin ketemu dia. Yang kita rekom, oknum guru itu dikembalikan ke dinas untuk mengambil tindakan lebih lanjut," ujarnya.
Dirinya mengaku kaget dengan hal yang dilakukan ER. Karena selama ini ER dikenal sebagai sosok pendiam. "Kepribadian dia sebenarnya kalau di sekolah itu pendiam dalam artian enggak terlalu banyak cakap lah, bicara juga cuma secukupnya aja. Cuma memang ada sedikti ya, namanya manusia kurang disiplin mungkin ada ya," tukasnya.
ER sendiri belum lama mengajar di SDN Pondok Petir 3. ER sebelumnya pernah mengajar di SDN Serua 1. "Pindah ke sini (SDN Pondok Petir 3) sekitar September, jadi itungannya baru 10 bulan di sini," ujarnya.
Ditegaskan bahwa hal yang dilakukan ER adalah murni urusan pribadi. Dia mengatakan, hal itu tidak ada kaitannya dengan kepentingan sekolah.
"Itu kan memang murni pribadi dia Twitter dia, akun dia sendiri, kita juga konfirmasi tuh ke rumahnya, saya sama kepala sekolah, sama guru juga sempat datang. Dan dia pun memang mengakui itu atas nama pribadi tidak bersangkutan dengan sekolah, tapi memang dia bertugas disini. Jadi kan yang ramai kan tuh oh ini sekolahnya, ini tempat kerjanya, padahal itu memang murni (urusan) dia," ungkapnya.
Dia mengaku tidak terlalu paham motif ER bertindak hal kontroversi tersebut. Namun diduga karena ER karena kesal dengan pihak-pihak yang kerap menyudutkan pemerintah.
"Kalau alasan sebenarnya bukan secara organisasi, bukan secara sekolah, itu pribadi. Alasannya itu dia enggak senang, ataupun merasa kecewa dengan orang-orang yang menjelek-jelekan pemerintah," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Misalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.
Baca SelengkapnyaBagi Hafidz, tidak terlalu sulit mengatur waktu antara rutinitasnya sebagai bupati maupun mengajar di pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaWarga bernama Destares itu sebelumnya mengaku sempat mengalami penolakan di KPUD saat mengurus surat pindah untuk memilih di Yogyakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Video Sekda Takalar Muhammad Hasbi diduga mengampanyekan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka di depan para guru beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaErick secara mengejutkan tiba di kediaman Prabowo Subianto jelang debat cawapres.
Baca SelengkapnyaGuru bernama Pak Marga ini pun menyiapkan kejutan untuk siswanya ini.
Baca SelengkapnyaProfesor Muhammad Quraish Shibab menghadiri Dialog Kebangsaan "Merawat Ukhuwah Kebangsaan Menjaga Persatuan Indonesia" di UGM Yogyakarta sebagai pembicara
Baca SelengkapnyaSurat pencabutan gugatan itu sudah diserahkan kepada Hakim Tunggal Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan Estiono yang memimpin persidangan perkara tersebut.
Baca SelengkapnyaBikin haru, anak guru ngaji ini berhasil lulus S2 fast track dari UNAIR.
Baca Selengkapnya