Senin, politikus lintas parpol deklarasikan Korps Alumni KNPI
Merdeka.com - Para mantan pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dari berbagai latar belakang profesi sosial dan politik bakal mendeklarasikan Korps Alumni KNPI. Menurut rencana, deklarasi Korps Alumni KNPI akan dilaksanakan di Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta, Senin (30/3).
Berbagai latar belakang tampak mewarnai jajaran kepengurusan inti yang terdiri dari Ketua Umum Korps Alumni KNPI yakni Azis Syamsuddin (politikus Golkar), Sekjen Korps Alumni KNPI Sayed Muhammad Muliady (politikus PDIP) dan Bendahara Umum Korps Alumni KNPI Rita Widyasari (politikus Golkas sekaligus bupati Kutai Kartanegara. Mereka bertiga adalah motor penggerak pembentukan korps tersebut.
Aziz mengatakan, keinginan mendirikan Korps Alumni KNPI sebenarnya sudah muncul sejak 2011. Namun baru sekarang bisa diwujudkan. Dia mengungkapkan kalau gagasan mereka itu sudah pernah disampaikan kepada para pimpinan KNPI saat itu yang merupakan politikus senior.
"Di internal partai bertanya-tanya apa sebenarnya dibalik pembentukan Korps Alumni KNPI. Bahkan para mantan pengurus dan mantan Ketua KNPI mencurigai ada agenda terselubung," kata Aziz Syamsuddin dalam pernyataannya, Sabtu (28/3).
Ketua Komisi III DPR itu menegaskan tidak ada motif ataupun kepentingan politik kelompok di balik pembentukan Kors Alumni KNPI. Meski para deklarator merupakan kader partai politik, mereka memegang teguh fatsun politik bahwa ketika menjadi anggota Korps Alumni KNPI dilarang keras berbicara kepentingan partai dan kelompok.
"Kita berada di Korps Alumni KNPI bicara bagaimana memajukan Indonesia, bukan untuk partai atau pun kelompok," jelas Aziz.
Pada deklarasi Korps Alumni KNPI nanti, semua pengurus, termasuk mantan pengurus dan mantan ketua umum KNPI diundang. Setelah deklarasi, kata Aziz, agenda berikutnya adalah menyusun pengurus dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan hingga ke tingkat desa.
Menurut dia, kepengurusan Korps Alumni KNPI dibentuk sampai ke tingkat desa untuk memudahkan pelaksanaan program pemerintah, khususnya di desa.
"Intinya di situ, keberadaan Korps Alumni KNPI untuk membantu program pemerintah sampai ke desa," tandasnya.
Sementara, politikus PDIP Sayed Muhammad Muliady mengatakan, semangat membentuk organisasi Korps Alumni KNPI lahir dari realitas ketiadaan wadah bagi ketua umum dan anggota KNPI setelah mengakhiri masa jabatannya baik di legislatif, kementerian dan kepala daerah.
"Selama ini anggota KNPI terbesar di banyak lini. Di DPR saja 50 persen anggota DPR pernah bersentuhan dengan KNPI. begitu juga menjadi kepala daerah dan bekerja dikementerian. Begitu mereka selesai tidak ada wadah buat mereka. Padahal mereka memiliki potensi yang besar," ujar Sayed.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaListyo Sigit Prabowo Sudah jadi Jenderal & Kapolri, Teman Seangkatannya di Akpol 1991 ini Masih Pangkat Kombes
Berikut empat anggota kepolisian yang masih berpangkat Kombes teman seangkatan Kapolri.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polres Rohil Deklarasi Tertib Berlalu Lintas Demi Pemilu Damai 2024
Deklarasi diikuti oleh perwakilan seluruh partai politik peserta Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAHY soal Pembahasan Kabinet: Pada Saatnya Prabowo akan Mengundang Ketum Parpol
belum ada pembahasan kabinet, karena koalisi pendukung Prabowo-Gibran menghormati KPU.
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaRatusan Relawan Jokowi Deklarasi Dukung PSI dan Gibran, Ketum Projo Hadir
Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep mengatakan, peta politik Indonesia telah sedikit berubah
Baca SelengkapnyaGiliran Alumni Unas Bikin Petisi Selamatkan Demokrasi, ASN, TNI-Polri dan KPU Diminta Netral di Pemilu
Alumni Unas mendesak agar lembaga negara netral dalam pemilu 2024
Baca SelengkapnyaParpol Diminta Realistis soal Hak Angket Pemilu, Airlangga: Memaksakan Itu Kurang Tepat
Airlangga menyampaikan saat ini mayoritas partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih berada di parlemen.
Baca Selengkapnya