Sempat tutup tol, buruh Kabupaten Bekasi minta upah Rp 3,65 juta

Merdeka.com - Buruh di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menuntut upah minimum kota (UMK) sekitar Rp 3 juta lebih, atau lebih besar dari Kota Bekasi sebesar Rp 2,9 juta. Bahkan, agar tuntutannya dikabulkan buruh sempat menutup pintu Tol Cibitung, namun aksinya langsung dibubarkan polisi malam tadi.

"Tak jauh beda dengan Kota Bekasi," kata Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Bekasi, Obon Tabroni, Rabu (19/11).

Obon membenarkan, kalau buruh sempat menutup pintu tol. Upaya itu sebagai bentuk upaya pengawalan dalam penentuan nilai upah yang berlangsung di kantor Kecamatan Cikarang Timur.

Sesuai dengan jadwal, kata dia, malam ini harus diputuskan besaran UMK di wilayah setempat. Saat ini kata dia, masih dibahas oleh Dewan Pengupahan Kabupaten Bekasi.

Sekretaris Apindo Kabupaten Bekasi Agus Setiawan mengatakan, hingga saat ini belum ada kesepakatan nilai upah. Soalnya, pihak buruh mematok sangat tinggi yakni Rp 3,65 juta.

"Masih jauh angkanya, buruh minta Rp 3,65 juta. Kita (Apindo) kalau angkanya sama dengan DKI, Bogor, Depok (Rp 2,7 juta) sih oke," kata Agus pada merdeka.com.

Kasubag Humas Polresta Bekasi Iptu Makmur mengatakan, pihaknya menerjunkan ratusan personel untuk menjaga sejumlah objek vital terutama di sejumlah pintu tol di wilayah setempat.