Merdeka.com - Setelah berhasil kabur dari sel tahanan BNNP Bali di Kreneng, Denpasar, sejak Selasa (16/5), empat orang tahanan narkotika kembali ke balik jeruji besi.

Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Bali AKBP Ketut Artha mengatakan, seluruh tahanan sudah kembali ke sel setelah sempat kabur melalui ventilasi toilet dalam sel. Tahanan terakhir yang menyerahkan diri adalah Muhammad Feri Ariadi (27) yang ditahan pada 12 Mei 2017 dengan kepemilikan 7,69 gram sabu. Dia menyerahkan diri di Mataram, Lombok Tengah NTB.

"Berati sudah semua tahanan yang kabur saat ini sudah kami amankan kembali," ujar Artha di Denpasar, Minggu (21/5).

Dia menceritakan, kemarin, Feri menghubungi rekannya di Denpasar dan menyatakan niatnya untuk menyerahkan diri. Dia minta dijemput di terminal Mandalika, Kota Mataram. "Tim sudah berkoordinasi dengan jajaran BNN Provinsi NTB untuk melakukan back up pengawalan tersangka ke Bali menggunakan kapal sampai ke Pelabuhan Padangbai," tambah Artha.

Sebelum Feri, Hery Agus Sugiono Alias Gus Topi (46) yang merupakan sindikat narkoba Bali-Jawa Timur ditangkap pada Rabu (17/5) di Banjar Biok, Desa Tumbu Kabupaten Karangasem. Di hari yang sama, I Wayan Putu Semara Yasa (33) tersangka yang ditangkap pada 15 Maret 2017 dengan kepemilikan 0,90 Gram Sabu dan merupakan jaringan Gus Topi, menyerahkan diri dan diamankan oleh petugas di Jalan Lembu Sura IV Denpasar.

Tersangka lainnya yang diduga sebagai otak kaburnya narapidana, I Wayan Murdana Alias Lengkong (40) juga sudah mengakhiri pelariannya. Lengkong berhasil diamankan di Kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat berselang dua hari setelah kabur.

Lengkong yang merupakan pecatan polisi berhasil ditangkap setelah petugas melakukan identifikasi dan menggali sejumlah informasi di lapangan. Dari penggalian informasi itu, terdakwa narkoba asal desa Pejarakan, Kecamatan Gerogak ini terendus bersembunyi di sebuah home stay kawasan wisata senggigi, Lombok Barat. Dia diamankan Kamis (18/5) sekitar pukul 16.00 WITA, saat berada dalam kamar nomor 3 di Lendang Homestay kamar No 3 Jalan Raya Senggigi Kelurahan Malaka Desa Nipah Kabupaten Lombok Utara NTB.

"Saat ini penjagaan dan pengawasan akan kami perketat lagi. Semoga kejadian ini tidak akan terulang lagi," ucapnya.