Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sempat diamankan, pengacara LBH akhirnya dilepaskan polisi

Sempat diamankan, pengacara LBH akhirnya dilepaskan polisi borgol. shutterstock

Merdeka.com - Pengacara Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Hendra Supriatna, ditangkap kepolisian Polres Jakarta Timur lantaran sempat menghalang-halangi proses pengukuran lahan sengketa di Jalan pemuda RT 2, RT 3, RW 02. Selama hampir 4 jam di periksa, kepolisian akhirnya membebaskan Hendra setelah mediasi antara pihak LBH dan Polisi.

Kasat Reksrim Polres Jakarta Timur AKBP Ade Rahmat Idnal menjelaskan, Hendra ditangkap karena mencoba melakukan provokasi saat terjadi kericuhan, pengukuran sengketa tanah antara warga dan pihak Wiliam Silitonga yang memiliki sertifikat resmi kepemilikan tanah Jalan Pemuda Rawamangun.

"Saat terjadi kericuhan di sana, pria ini mencoba memprovokasi, dia teriak-teriak agar proses pengukuran dihentikan. Padahal warga sudah rela lahannya diukur. Tapi dia malah mencoba menghalangi," kata Ade kepada merdeka.com, Rabu (17/12).

Ade mengatakan, upaya kepolisian untuk mengamankan jalan pengukuran tanah adalah sesuai laporan dari pemilik sertifikat Wiliam Silitonga, yang mengaku sudah memiliki sertifikat tanah sejak tahun 1971 silam.

"Jadi sengketa tanah ini belum masuk ranah hukum. Kami diminta pihak BPN untuk memback up saat dilakukan pengukuran. Karena katanya ada perlawanan dari warga kami diminta untuk mengamankan," jelasnya.

Ade menerangkan, warga menolak pengukuran tanah lantaran memiliki bukti sertifikat kepemilikan sejak tahun 2012 lalu. "Si pelapor ini memang selama ini tidak di Indonesia. Di tahun 2013 baru dia membuat laporan ke kami," paparnya.

Sebelumnya, ratusan warga Jalan Pemuda RT 2, RT 3, RW 02, menolak pengukuran lahan oleh BPN terkait sengketa tanah seluas 2.900 meter persegi. Pengukuran tanah ini dilakukan untuk membatasi tanah kepemilikan warga dengan Wiliam Silitonga, yang mengklaim memiliki sertifikat resmi kepemilikan tanah.

Samsul Hidayat, salah satu warga menjelaskan, warga menolak pengukuran lantaran memiliki sertifikat sah kepemilikan tanah sejak tahun 1970-an. Namun demikian pihak Wiliam Silitonga memaksa untuk pembebasan lahan.

"Kami sebagai warga menolak pengukuran tanah. Itu harga mati kami tidak akan menyerahkan tanah yang kami tempati yang sudah puluhan tahun," kata Samsul, di lokasi kejadian, Rabu (17/12).

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terdakwa Kasus Kepemilikan Senjata Ilegal, Dito Mahendra Ajukan Penangguhan Penahanan

Terdakwa Kasus Kepemilikan Senjata Ilegal, Dito Mahendra Ajukan Penangguhan Penahanan

penjamin adalah keluarga, kami berharap ini bisa majelis hakim pertimbangan dan bisa memberikan penangguhan kepada Dito Mahendra," kata Pengacara Dito

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Dikirim ke Kejaksaan, Dito Mahendra Tinggal Tunggu Waktu Berhadapan dengan Hakim

Dikirim ke Kejaksaan, Dito Mahendra Tinggal Tunggu Waktu Berhadapan dengan Hakim

Dito terjerat kasus kepemilikan belasan senjata api ilegal

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum

Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum

Brigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Polisi Kembangkan Kasus Pembakaran Pemukiman saat Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe

Polisi Kembangkan Kasus Pembakaran Pemukiman saat Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe

Polisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.

Baca Selengkapnya
Jadi Tersangka usai Lawan Pencuri, Kini Pengembala Kambing di Serang Menangis Haru Kasusnya Dihentikan

Jadi Tersangka usai Lawan Pencuri, Kini Pengembala Kambing di Serang Menangis Haru Kasusnya Dihentikan

Muhyani tidak pernah terbayang dan sangat terpukul saat harus berurusan dengan hukum.

Baca Selengkapnya
Lulus S3 dan Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum,  Intip Potret Lawas Brigjen Hengki Haryadi Jalani Masa Pendidikan

Lulus S3 dan Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum, Intip Potret Lawas Brigjen Hengki Haryadi Jalani Masa Pendidikan

Brigadir Jenderal Hengki Haryadi baru saja meraih gelar Doktor Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro.

Baca Selengkapnya
Pemudik Arah lebak Harus Waspada, Titik-Titik Ini Rawan Longsor!

Pemudik Arah lebak Harus Waspada, Titik-Titik Ini Rawan Longsor!

BPBD meminta pengendara selalu waspada jika melintasi jalan tersebut.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi

Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi

Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu

Baca Selengkapnya