Merdeka.com - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat mencatat kenaikan perolehan pajak dari sektor parkir setelah ada pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah setempat.

Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi, Aan Suhanda mengatakan realisasi perolehan pajak parkir per Rabu kemarin mencapai angka 38 persen dari target sebesar Rp45 miliar. Adapun target yang ditetapkan itu telah disesuaikan akibat pandemi Covid-19. Sebelumnya target ditetapkan sebesar Rp78,1 miliar.

"Awal bulan sampai Februari itu stabil, masuk Maret ketika PSBB mulai menurun," kata Aan pada Kamis (6/8).

Perolehan pajak parkir pada bulan Februari yang disetorkan pada Maret mencapai Rp4 miliar. Sementara setelah ditetapkan PSBB maksimal pada pertengahan Maret, setoran pajak maksimal hanya setengah bulan yaitu sebesar Rp1,8 miliar.

"April yang disetorkan Mei menurun lagi menjadi Rp744 juta, dan perolehan Mei yang disetorkan Juni Rp610 juta," kata Aan Suhanda.

Bulan Mei menjadi titik terendah karena pusat-pusat ekonomi banyak tidak beroperasi demi mencegah penularan virus corona. Misalnya mal hingga pusat-pusat pertokoan yang menjadi penyumbang pajak parkir terbesar di Kota Bekasi.

"Setelah pelonggaran pada Juni, perolehan pajak parkir naik lagi menjadi Rp1,3 miliar," kata Aan Suhanda.

Meskipun pusat ekonomi sudah beroperasi lagi, namun perolehan pajak parkir tidak bisa disamakan dengan sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Sebab, hingga sekarang masih terjadi pembatasan-pembatasan jumlah pengunjung.