Semburan Lumpur Bercampur Gas dan Minyak di Surabaya Diduga Akibat Gempa
Merdeka.com - Semburan lumpur bercampur gas dan minyak yang muncul di pekarangan rumah Jalan Kutisari Indah Utara Gang III Surabaya masih berlangsung. Meski intensitas semburan lumpur kecil dan masih sama dengan semalam namun lumpur masih keluar dari kedua titik lubang tanah.
Menindaklanjuti fenomena ini, sejumlah petugas dari Perusahaan Gas Negara (PGN) langsung mendatangi lokasi semburan lumpur di rumah dinas PT Klasik Prima Karpet yang sebelumnya dihuni Setyawan (59 tahun) dan istrinya Lisawati Sutanto (59 tahun).
Petugas dari PGN langsung memeriksa kondisi dua titik semburan yang tepat di bawah teras rumah atau di pekarangan. Selain menggali dua titik semburan, petugas PGN juga mengambil contoh lumpur untuk diteliti.
Petugas juga memeriksa kadar kandungan gas yang turut keluar dari dalam tanah. Dari hasil pemeriksaan sementara, semburan lumpur bercampur gas dan minyak ini termasuk semburan liar yang memang banyak terdapat di kawasan tersebut.
Diduga kemunculan semburan ini sedikit banyak dampak dari gempa yang terjadi di Tuban pada Kamis (19/9) lalu.
"Ini sepertinya masuk kategori semburan liar. Karena di sekitar Kutisari ini memang masih banyak semburan-semburan kecil. Dan munculnya semburan liar setelah kejadian gempa kemarin. Dilihat dari modelnya sepertinya ini memiliki kandungan oli tapi getahnya masih kecil. Ini ada campuran minyaknya," ungkap Kepala Distribusi Gas Regional II PGN, Munari, Selasa (24/9).
PGN sendiri memastikan bahwa semburan lumpur bercampur gas dan minyak ini tidak ada kaitannya dengan PGN. Pasalnya PGN tidak memiliki jaringan gas (JARGAS) di kawasan kutisari. Sementara itu karena dikhawatirkan dapat menimbulkan api, semburan lumpur bercampur gas dan minyak ini harus diamankan hingga radius 100 meter.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika Penggunaan Gas Bumi Gangguan saat Libur Lebaran, Segera Lakukan Hal Ini
PGN memperketat pengamanan dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden keamanan yang dapat mengganggu ataupun merugikan lingkungan.
Baca SelengkapnyaLumpur Menyembur di Bledug Cangkring Grobogan, Terkait Gempa Tuban?
Petugas turun ke lokasi untuk meninjau semburan lumpur tersebut.
Baca SelengkapnyaSungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya
Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Belasan Pegawai Rumah Sakit Juga Keracunan Gas Amonia Pabrik Es di Tangerang, Alami Sesak Napas dan Mata Perih
Polisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca Selengkapnya99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?
PGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaBMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi
Rentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaSegini Jumlah Penyaluran Gas Bumi saat Libur Natal dan Tahun Baru
PGN melakukan koordinasi pengendalian dan pengamanan rantai pasok gas bumi selama periode satgas.
Baca SelengkapnyaKisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang
Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada
Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca Selengkapnya