Selundupkan sabu dalam popok, WN Vietnam dibekuk di Bandara Soekarno-Hatta
Merdeka.com - Negara Vietnam dan Thailand terdeteksi sebagai negara baru penyelundupan narkotika ke Indonesia. Dua negara ini, menambah panjang deretan negara-negara pemasok narkoba melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Kepala kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta Erwin Situmorang mengungkapkan, ada perubahan pola dan tren baru, mata rantai pemasok narkotika jaringan internasional saat ini.
"Penyelundupan narkotika yang sebelumnya adalah negara-negara seperti Malaysia, China, Taiwan, Ghana dan negara Afrika lainnya, saat ini berkembang ke negara Vietnam dan Thailand," kata dia di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (5/7).
Untuk itu, pihaknya mengaku lebih meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap kecenderungan baru itu.
Yang biasanya kami menganalisa lebih dalam tamu-tamu yang datang dari Ghana, China, Malaysia, itu sekarang mau enggak mau menambahkan risiko orang-orang yang datang dari Vietnam dan Thailand," terang dia.
Belum lama ini, lanjut dia, Bea Cukai Bandara Soetta mengungkap penyelundupan sabu yang dilakukan warga negara Vietnam, berinisial B.
Pelaku diduga kurir ini, membawa sabu dari negara tersebut, dengan menyembunyikan di dalam popok yang digunakan.
"Ini sudah dua kali kami temukan, mereka membawa paket sabu dengan cara disembunyikan di dalam diapers yang mereka pakai," kata Erwin.
Menurut dia, pemasok yang menggunakan jasa kurir dalam penyelundupan barang haram tersebut, menggunakan pola yang sama dengan kurir wanita. Dengan modus menyembunyikan sabu di dalam pembalut.
Terungkapnya, penyelundupan itu, lanjut Erwin, lagi-lagi bermula dari kecurigaan petugas yang melihat pelaku berjalan dengan cara yang aneh.
"Ketika dilakukan pemeriksaan mendalam, ternyata benar ada paket berisi 1 kilogram sabu didalam pembalut tersebut," ucap dia.
Dia menengarai, cara menyelundupkan barang haram oleh kurir narkoba Vietnam dan Thailand itu juga berbeda.
"Penyelundup dari Ghana dan negara Afrika lainnya biasanya mereka menelan paket narkotika, paling berani sampai 2 kilogram paket," ucapnya.
Sementara, untuk kurir asal Vietnam ini, pelaku membawa dengan cara disembunyikan di dalam diapers.
"Kalau wanita disembunyikan di dalam pembalut, WN Vietnam ini dari diapers," kata Erwin.
Diterangkan dia, total pengungkapan penyelundupan narkotika jenis sabu yang berhasil diungkap Bea dan Cukai Bandara Soetta, sejak periode April hingga Juni 2018 ini, terdata 9 kilogram lebih sabu.
Selain asal Vietnam dan Thailand, mereka berasal dari Malaysia, China Perancis dan Jerman.
"Ini bantuan pengembangan juga dengan Polres Bandara Soetta, Mabes Polri dan Bea Cukai Pasar Baru," kata Erwin.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaIncar Bisnis Penerbangan Charter, BBN Airline Datangkan 4 Pesawat Boeing 737
Diharapkan ke depannya, BBN Airlines Indonesia dapat terus menambah jumlah armada dan memenuhi permintaan penerbangan domestik & internasional.
Baca SelengkapnyaKondisi Terbaru Bandara Bilorai di Sugapa Pascapenembakan KKB Papua
TNI mengungkapkan operasional bandara Bilorai, Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah masih belum normal usai penembakan KKB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertama di Indonesia, Terminal Leuwi Panjang di Bandung Punya Kantor Samsat Sendiri
Terminal Leuwi Panjang memiliki kantor pelayanan Samsat yang melayani pengurusan surat-surat seperti SIM, STNK, hingga BPKB.
Baca SelengkapnyaBandara Ngurah Rai Layani 21 Juta Penumpang di 2023, Meningkat 71 % Dibanding 2022
Dari total penumpang di tahun 2023, terdiri atas 9.918.236 penumpang domestik dan 11.533.185 penumpang internasional.
Baca SelengkapnyaPasca Pembangunan IKN Nusantara, Rp300 Triliun Aset Pemerintah di Jakarta Dilelang ke Swasta
Pemerintah pusat akan meninggalkan sejumlah aset barang milik negara (BMN) senilai Rp 1.640 triliun di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi Datang, Kota Serang 'Dibanjiri' Baliho Prabowo-Gibran Hingga Dipaku di Pohon
Bawaslu Kota Serang mencatat ada 32 banner dan baliho bergambar Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaPotret PN Jakarta Selatan Dipenuhi Karangan Bunga saat Sidang Praperadilan Firli Bahuri
Deretan karangan bunga berjejer di depan PN Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya