Merdeka.com - Tiga hari sejak dimulainya Operasi Ketupat pada 21 Juli 2014 hingga hari ini, Kamis (24/7), Direktorat lalu lintas (Ditlantas) Polda Riau mencatat sudah terjadi lima kecelakaan yang menyebabkan tiga orang korban meninggal dunia.

Direktur lalu lintas Polda Riau, Kombes Pol Ery Safari mengatakan, dari total lima kecelakaan ini, satu kecelakaan terjadi pada hari pertama dimulainya Operasi ketupat, sementara empat kecelakaan terjadi pada hari Kedua pelaksanaan operasi ketupat. "Dari Lima kecelakaan di jalan yang kita catat, telah merenggut tiga orang meninggal dunia," kata Ery.

Polisi mengharapkan agar masyarakat untuk dapat lebih waspada terhadap rambu-rambu yang diposisikan di titik rawan kecelakaan. Selain itu pengendara diminta untuk menjaga kesehatan dan kebugaran sebelum melaksanakan kegiatan mudik. "Jika kondisi lelah atau mengantuk, singgalahlah di pos yang telah kita sediakan di sepanjang jalur mudik," terang Ery.

Menurut Eri, setiap pos pelayanan dan pengamanan yang diposisikan di jalur mudik tersebut dirasa sudah sangat representatif, artinya setiap pos ini memiliki tempat peristirahatan yang memadai, petunjuk jalan, petunjuk pos berikutnya serta petunjuk titik kerawanan.

"Sehingga sembari beristirahat, masyarakat dapat mempelajari rute yang selanjutnya akan ditempuh, lengkap dengan titik rawan serta pos berikutnya,"katanya lagi.

Terakhir, Ditlantas Polda Riau mengharapkan masyarakat pemudik agar berhati-hati dalam mengemudi kendaraan khususnya jalur lintas menuju Dumai, Minas, dan Rokan Hilir.

"Meski ruas jalan sudah diperbaiki dan bisa digunakan dua jalur, namun ketinggian antara jalan yang baru dengan jalan yang lama cukup jauh. Sementara rambu-rambu sudah kita pasang di sana setidaknya bisa meminimalisir terjadinya lakalantas yang melewati jalan tersebut,"pungkas Ery Safari.