Selama 2015, kasus KDRT di Yogyakarta meningkat tajam
Merdeka.com - Angka kekerasan dalam rumah tangga di Yogyakarta tahun 2015 meningkat tajam. Menurut catatan Women Crisis Center Rifka Anisa, tahun lalu jumlah kasus KDRT sebanyak 252, dan pada 2015 melonjak menjadi 313 kasus.
Dari 313 kasus tersebut, Rifka Anisa membagi menjadi lima kategori kasus. Yakni Kekerasan Terhadap Istri sebanyak 223 kasus, Kekerasan Dalam Pacaran 34 kasus, Perkosaan 36 kasus, Pelecehan Seksual 15 kasus, dan Kekerasan dalam Keluarga 5 kasus.
"Data yang kami punya ini mulai dari Januari hingga 22 Desember 2015. Paling dominan masih kasus kekerasan terhadap istri," kata Manajer Pendampingan Rifka Anisa, Lisa Oktavia, Rabu (23/12).
Dalam sejumlah kasus didampingi Rifka Anisa, kekerasan terhadap istri biasanya bukan yang pertama kali terjadi. Kebanyakan dari korban baru berani melapor setelah mengalami kekerasan dalam waktu cukup lama.
"Biasanya untuk kasus kekerasan terhadap istri itu kejadiannya sudah berkali-kali, baru berani melapor ke kami. Mereka mula berharap bisa berubah, tapi ternyata kekerasan terus terjadi sampai akhirnya memutuskan untuk melapor," ujar Lisa.
Kekerasan terjadi biasanya dalam bentuk fisik mulai pemukulan, penamparan, tendangan, hingga sundutan rokok.
"Sebenarnya kekerasan fisik ini sudah bisa dipidanakan. Tapi belum banyak yang mau melakukan, kebanyakan hanya berakhir menggugat cerai. Istri yang menggugat," ucap Lisa.
Selama 2015, Rifka Anisa sudah mengawal 20 kasus kekerasan terhadap istri yang berujung perceraian. Perceraian terjadi atas keputusan korban.
"Kami hanya mendampingi. Saat mediasi tentu itu menjadi pilihan istri, mau rujuk atau tetap lanjutkan gugatan. Sudah ada 20-an kasus yang selesai tahun 2015 ini," tutup Lisa.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-detik KDRT itu terekam dalam rekonstruksi kasus pembunuhan empat anak dilakukan ayahnya Panca.
Baca SelengkapnyaJakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaDaop 6 Yogyakarta meminta maaf atas kelambatan sejumlah kereta api (KA) yang memutar seusai kecelakaan di Cicalengka, Jumat (5/1).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua lokomotif kereta saling bertabrakan, atau populer juga dengan istilah "adu banteng".
Baca SelengkapnyaIstri Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak kesakitan saat terkena pedang Dayak di kakinya, ekspresi orang-orang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaDalam setahun Daerah Istimewa Yogyakarta diguncang 2.202 gempa
Baca Selengkapnya