Selain jual menu berbau porno, Kedai 24 juga tak punya izin
Merdeka.com - Kedai 24 yang mendapat protes karena nama menu yang mereka saji berbau porno rupanya juga tidak memiliki izin. Hal tersebut diungkapkan Kanit PPA (Perlidungan Perempuan dan Anak) Polres Sleman, Aiptu Eko Mei seusai mediasi antara Forum Komunikasi Psikolog Puskesmas Kabupaten Sleman yang diwakili Novi Herdalina dengan pemilik Kedai 24, Arismanto di Polres Sleman, Senin (30/3).
"Mereka juga tidak punya izin, saat ditanya ada Hinder Ordonantie (izin gangguan) mereka jawab nggak ada, alasannya kesulitan mengurus karena masalah sertifikat tanah," kata Eko pada wartawan.
Menurut pengakuan Arismanto kepada polisi, usaha Kedai 24 tersebut sudah dilakoni selama dua tahun dan memiliki tiga cabang.
"Ada yang di jalan Damai, di Babarsari dan yang satu di Kledokan kalau tidak salah," tambahnya.
Sementara itu Manager HRD Kedai 24, Rian menolak untuk menceritakan sejarah berdirinya Kedai 24 kepada wartawan. Dia justru meminta wartawan untuk mendaftar menjadi PSK (Pekerja Setia Kedai).
"Masnya nanti coba daftar saja jadi PSK, nanti dijelaskan, saya no komen soal yang lain. Cabangnya ada berapa dicari tahu saja sendiri," celetuknya.
Dari pantauan merdeka.com, nama menu-menu yang disajikan dalam daftar menu Kedai 24 merupakan singkatan-singkatan dari masakan seperti Sodomie (Semangkok olahan indomie), Pelacur (Pemusnah Lapar Cukup Rasional), Gigolo (Gerombolan Nasi Goreng Sesuka Lo), Peniz (Spesial Nasi Soziz) dan lainnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Pemeran Film Porno, Polisi Limpahkan Berkas Siskaeee dkk ke Kejati DKI
Penyidik masih menunggu jaksa peneliti memeriksa kelengkapan berkas perkara apakah lengkap secara materiil dan formil.
Baca SelengkapnyaPolisi Ringkus Lima Pembuat Konten Porno Anak Jaringan Internasional
Lima pembuat konten pornografi dan perdagangan anak jaringan internasional diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaProduksi Konten Porno Anak Kecil, Pelaku Awalnya Beri Hadiah dan Kenalan dengan Keluarga Korban
Delapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pajak Hiburan Naik 75 Persen, Tarif Spa & Karoke hingga Kelab Malam Bakal Lebih Mahal
Mengingat pemerintah menaikkan pajak bagi penyedia jasa hiburan sebesar 40 persen - 75 persen.
Baca SelengkapnyaKakek Pencari Rongsokan Beli Nasi Rp2 Ribu Demi Ganjal Perut, Cuma Dikasih Sesendok dan Air Putih Bikin Pilu
Begini kisah pilu seorang kakek pemulung yang hanya mampu beli makan nasi dan air putih sehari.
Baca SelengkapnyaAcara Guru Besar ITB Kritik Pemerintah Disusupi Video Porno dari Peserta
Kegiatan itu pun bisa diikuti secara daring melalui tautan yang sudah disiapkan.
Baca SelengkapnyaPerwira Polisi Ajak Anak Buah Makan Angkringan di Pinggir Jalan, Bilang ke Pedagang 'Ada yang Buat Kurus Enggak?'
Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca SelengkapnyaWajah Bahagia Penjual Kacang Rebus Bertemu Perwira Polisi, Bisa Pulang Lebih Cepat ke Rumah
Sosok perwira polisi baik melarisi dagangan penjual kacang rebus di kaki lima. Aksi terpujinya mampu membuat penjual kacang bahagia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Beri Diskon Pajak Hiburan, tapi Masih Tunggu Aturan Resmi
Sudah ada beberapa Pemda menyampaikan niat untuk memberikan insentif. Tetapi pihaknya masih menunggu aturannya terbit secara resmi.
Baca Selengkapnya