Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seks bebas di Kemukus berawal dari riwayat keturunan Majapahit?

Seks bebas di Kemukus berawal dari riwayat keturunan Majapahit? Gunung Kemukus. ©2014 merdeka.com/fariz fardianto

Merdeka.com - Obyek wisata Gunung Kemukus, yang menyimpan banyak tabir misteri merupakan wisata andalan di Sragen. Warga yang datang ke kabupaten perbatasan Jawa Tengah itu, biasanya berdoa di pusara Pangeran Samudro sembari mengucapkan berbagai pengharapan.

Sebagian warga percaya, kekuatan gaib di situ mampu meloloskan permintaan mereka kepada Sang Khalik. Bahkan, mereka juga percaya, kesakralan makam Pangeran Samudro bisa melindungi keselamatan hidupnya.

Lantas, siapakah Pangeran Samudro yang dimakamkan di Gunung Kemukus dan disembah layaknya Tuhan tersebut? Dan benarkah, ritual seks menyimpang di Gunung Kemukus berawal dari riwayat hidup sang pangeran?

Menurut berbagai sumber yang didapatkan merdeka.com, Pangeran Samudro merupakan putra Prabu Brawijaya, Raja Mahapahit paling bontot. Dikala Kerajaan Majapahit tumbang, sang pangeran justru memilih menetap dan tidak ikut kabur seperti saudara-saudaranya.

Pangeran Samudro, saat berusia 18 tahun ikut bersama ibunya ke Demak Bintoro. Oleh Sultan Demak, dia diizinkan tinggal di Demak dan belajar ilmu agama kepada Sunan Kalijaga. Ketika beranjak dewasa, atas petunjuk Sultan Demak melalui Sunan Kalijaga, Pangeran Samudro lalu diminta menimba ilmu Islam kepada Kiai Ageng Gugur di lerang Gunung Lawu.

Sambil menimba ilmu, sang pangeran juga ditugasi menyatukan saudaranya yang tercerai-berai. Selama berguru ilmu agama, dia dibekali ajaran Islam. Selama itu, pangeran tidak mengetahui bahwa Kiai Ageng tak lain kakaknya sendiri.

Singkat cerita, tatkala Pangeran Samudro menguasai ilmunya, Kiai Ageng Gugur baru mengungkap identitasnya. Pangeran yang terkejut lalu menceritakan tujuannya menyatukan saudaranya dan membangun Kerajaan Demak.

Setelah itu, Pangeran Samudro bareng dua abdi dalemnya kembali ke Demak dan istirahat di Desa Gondang Jenalas (Gemolong). Di sana mereka bertemu orang asal Demak bernama bernama Kiai Kamaliman. Pangeran kemudian memutuskan menetap sementara sembari berdakwah agama Islam.

Berdasarkan cerita yang berkembang, ada yang menyebutkan kedatangan Pangeran Samudro di Tanah Gemolong karena diusir ayahnya. Dia diketahui jatuh cinta kepada Dewi Ontrowulan, ibu kandungnya. Sesampainya di Gemolong tepatnya dekat lereng Gunung Kemukus, kekasihnya sekaligus ibu kandung pangeran, Dewi Ontrowulan menyusul anaknya ke Gunung Kemukus.

Keduanya yang dilanda asmara, lalu melepas rindu. Namun warga sekitar yang memergoki mereka berduaan lalu merajamnya beramai-ramai sampai meninggal dunia. Jasad mereka dikubur satu liang lahat tepat di bawah Gunung Kemukus.

Sebelum meninggal, pangeran berpesan kepada siapa saja yang mau melanjutkan hubungan suami-istri terlarang yang tidak sempat terlaksana itu akan terkabul semua permintaannya. Sejak itu, para peziarah yang datang berdoa di makamnya percaya bila semua doanya dikabulkan bila berhubungan seks di sana.

Kini, hubungan seks bebas di Gunung Kemukus telah menjadi ritual bagi ribuan peziarah pada hari-hari yang dianggap keramat.

(mdk/gib)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Setelah Dituduh Lakukan Kekerasan Seksual, Melki Kini Diserang dengan Isu Penyuka Sesama Jenis

Setelah Dituduh Lakukan Kekerasan Seksual, Melki Kini Diserang dengan Isu Penyuka Sesama Jenis

Ketua nonaktif BEM UI Melki Sedek Huang yang dituduh melakukan kekerasan seksual kini diserang dengan isu penyuka sesama jenis.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Pembunuhan Wanita Muda di Depok, Pelaku Juga Terlibat Dua Kasus Kejahatan Seksual

Fakta Baru Pembunuhan Wanita Muda di Depok, Pelaku Juga Terlibat Dua Kasus Kejahatan Seksual

Fakta baru terungkap setelah AA, tersangka pembunuh wanita muda di Depok, diringkus polisi. Pemuda itu ternyata terlibat dua kasus kejahatan seksual.

Baca Selengkapnya
40 Kata Sindiran Halus, Tetap Menohok dan Jadi Ungkapan Jenaka khusus Buat Orang yang Bikin Jengkel

40 Kata Sindiran Halus, Tetap Menohok dan Jadi Ungkapan Jenaka khusus Buat Orang yang Bikin Jengkel

Kata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kemendikbud Turun Tangan Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Kemendikbud Turun Tangan Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Korban dugaan pelecehan seksual dilakukan rektor Universitas Pancasila sebelumnya menyurati Kemendikbud.

Baca Selengkapnya
Bikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam

Bikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam

Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Baca Selengkapnya
73 Tahun Bersama, Momen Seorang Kakek Selalu Menangis saat Berkunjung ke Makam Istri Ini Bikin Haru

73 Tahun Bersama, Momen Seorang Kakek Selalu Menangis saat Berkunjung ke Makam Istri Ini Bikin Haru

Terpisah dari belahan jiwa karena kematian tentu bukan perkara mudah untuk dihadapi.

Baca Selengkapnya
Jadi Tersangka usai Lawan Pencuri, Kini Pengembala Kambing di Serang Menangis Haru Kasusnya Dihentikan

Jadi Tersangka usai Lawan Pencuri, Kini Pengembala Kambing di Serang Menangis Haru Kasusnya Dihentikan

Muhyani tidak pernah terbayang dan sangat terpukul saat harus berurusan dengan hukum.

Baca Selengkapnya
Kenikmatan Pecel Semanggi Surabaya, Berawal dari Kebiasaan Warga Meramban Tanaman di Sekitar Rumah Kini Jadi Warisan Budaya

Kenikmatan Pecel Semanggi Surabaya, Berawal dari Kebiasaan Warga Meramban Tanaman di Sekitar Rumah Kini Jadi Warisan Budaya

Kuliner ini punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai mencegah diare hingga melancarkan aliran darah

Baca Selengkapnya
Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Baca Selengkapnya