Merdeka.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham, menyebutkan Musyawarah Nasional ke IX, akan tetap diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 30 November-3 Desember mendatang. Idrus mengatakan keputusan tersebut diambil saat Rapimnas di Yogyakarta dan tidak bisa diganggu gugat.

"Tempat sudah ditentukan di Bali, dan tidak bisa diubah. Kalau tadinya mau diubah yah harusnya pada saat Rapimnas. Rapat Pleno tidak punya kewenangan mengubah itu," ungkapnya di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi Jaya, Jakarta Barat, Selasa (25/11),

Idrus membantah, jika jadwal Munas dipercepat karena akan menguntungkan calon Ketua Umum incumbent Aburizal Bakrie alias Ical. Menurutnya, penentuan tanggal dan tempat sudah mendapat persetujuan dari mayoritas pengurus partai di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

"Apa bedanya kalau lebih cepat, katanya lebih cepat lebih bagus. Waktunya kan sudah 5 tahun dan mereka calon lain juga pengurus DPP, Agung Laksono, Priyo, Airlangga dan Hajriyanto," kata loyalis Ical ini.

Seperti diketahui, Rapat Pleno penentuan lokasi Munas Golkar kemarin sempat ricuh. Ratusan massa Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) memaksa masuk ke ruang rapat yang dipimpin oleh Ical. Mantan ketua AMPG Yorris mengatakan, Munas Partai Golkar yang digelar minggu depan akan terjadi kecurangan dari calon incumbent yang diprediksi akan menang secara aklamasi.

Pesaing Ical, yang juga calon ketua umum Partai Golkar, Agung Laksono, meminta agar Ical membatalkan agenda Munas pada 30 November. Agung meminta kepada Ical supaya Munas diselenggarakan pada bulan Januari sesuai dengan hasil Munas 2009 lalu.