Merdeka.com - Tak mau berurusan dengan hukum, Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi, Janedjri Mahili Gaffar, memutuskan melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait hadiah yang dia terima dari bos Maspion Group Alim Markus.

Janedjri mengaku mendapatkan sebuah rice cooker merek Maspion dan buku '100 Jurus Bisnis Alim Markus Seorang Anak Bangsa' dengan total nilai Rp 330.000.

Hadiah itu diterima anak buah Janedjri pada 17 Maret lalu. Pada 21 Maret dia langsung melaporkannya ke KPK.

Laporan Janedjri sudah ditanggapi KPK. Setelah dilakukan verifikasi pada 28 April lalu, KPK mengkategorikan dua barang pemberian Alim Markus pada Janedjri sebagai bentuk gratifikasi dan harus dikembalikan ke negara. Diduga pemberian barang itu terkait dengan jabatan Janedjri, sebagai sekjen MK.

"Status gratifikasi yang diterima oleh Saudara Janedjri Mahili Gaffar berupa satu buah paket berisi rice cooker dan buku berjudul '100 Jurus Bisnis Alim Markus Seorang Anak Bangsa' senilai Rp 330.000 ditetapkan menjadi milik negara," kata Ketua KPK, Abraham Samad, seperti dikutip dari situs resmi mahkamahkonstitusi.go.id, Senin (1/9).

Keputusan itu diterbitkan Abraham pada 20 Mei 2014 lalu. KPK pun meminta hal ini diteladani oleh pejabat lain.

"Kepada seluruh hakim dan pegawai di lingkungan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia agar dapat menjadi contoh dan teladan yang baik di waktu yang akan datang," tambah Plh Deputi Bidang Pencegahan, Dadie A Rachim.