Merdeka.com - Sejumlah dusun di DIY menerapkan lockdown atau pembatasan warga maupun perantau yang keluar masuk di wilayah dusun tersebut. Lockdown dengan menutup jalur utama masuk ke dusun ini dinilai masyarakat sebagai salah satu upaya meminimalisir penyebaran virus Corona di daerahnya.

Menanggapi lockdown ala dusun di DIY ini, Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Biwara Yuswantana mengapresiasi langkah masyarakat untuk membantu meminimalisir penyebaran virus Corona.

Biwara menilai lockdown ala dusun ini merupakan modal sosial dan kearifan lokal masyarakat. Biwara menerangkan lockdown ala dusun ini sudah mendapatkan perhatian dari Gubernur maupun bupati dan walikota di DIY

"Dari pemantauan kami, Bupati dan Wali Kota sudah menindaklanjuti dengan surat edaran yang ditujukan kepada Camat dan Desa untuk menjadi pedoman apa yang kemudian harus dilakukan apabila ada pendatang atau orang yang masuk ke wilayah DIY," ujar Biwara, Sabtu (28/3).

Biwara menerangkan pihaknya tak bisa menyalahkan langkah masyarakat yang menerapkan lockdown ala dusun tersebut. Biwara menjabarkan jika lockdown ala dusun ini menjadi upaya masyarakat melindungi diri, keluarga dan lingkungannya dari virus Corona.

"Jadi intinya bagaimana kemudian modal sosial, saya kira kearifan lokal, modal sosial DIY yang mempunyai inisiatif untuk melakukan upaya-upaya melindungi warganya dari penularan COVID-19 ini dengan melakukan langkah-langkah filter," urai Biwara.

"Jadi dinamikanya, atau perlakuannya tindakannya memang bervariasi. Jadi ada yang disiapkan tenda penyemprotan di pintu-pintu masuk kampung, ada yg dilakukan pendataan dan memang kebijakan harus seperti itu. Setiap orang masuk didata, dilaporkan, apa yang perlu dilakukan terhadap mereka setelah pendataan itu," sambung Biwara.